SuaraJabar.id - Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendapat apresiasi dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto lantaran dinilai mampu mengendalikan penularan Covid-19.
Merespon apresiasi dari pemerintah pusat terhadap kinerjanya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membeberkan, jika pihaknya memiliki sejumlah strategi untuk mengendalikan penularan Covid-19 di wilayahnya. Emil, sapaan Ridwan Kamil, menyebut, salah satunya koordinasi maksimal dengan pemerintah daerah seluruh kabupaten/kota.
"Kedua, saya gayanya nggak top-down, jadi mendengar aspirasi dari bawah kemudian memberikan pandangan secara keilmiahan. Walaupun pandangan politik berbeda-beda, tapi kami sepaham bahwa masalah ini harus dituntaskan bersama-sama," ungkapnya seperti dilansir Ayobandung.com-jaringan Suara.com pada Senin (22/6/2020).
"Kunci keberhasilan Jabar ada pada kekompakan kepala daerah dan gugus tugas kota/kabupaten dengan provinsinya," tambahnya.
Selain itu, Emil mengatakan, selama ini juga kerap mengambil keputusan berdasar pada kalkulasi ilmiah. Sehingga, transparansi data pun menjadi hal yang mutlak.
"Kami punya prinsip proaktif, jangan hanya menunggu. Kemudian mengambil keputusan harus ilmiah, jangan pakai kacamata emosi, jangan baper. Lalu harus transparan, jangan menyembunyikan data," ungkapnya.
Terkait transparansi data, ia mengatakan, menjadi hal yang penting agar bisa memiliki dasar pengambilan keputusan yang sesuai. Selain itu, kolaborasi dan inovasi juga dinilai perlu untuk ditekankan.
"Kalau baik ya dibilang baik, kalau jelek dibilang jelek. Sehingga kalau (situasinya) jelek, ya kita kasih obat yang sesuai dengan tingkat permasalahannya," ungkapnya.
"Saya kira rumus itu yang diapresiasi. Proaktif, transparan, ilmiah, kolaboratif dan inovatif," paparnya.
Emil menyebutkan, saat ini tingkat infeksi Covid-19 di Jawa Barat ada di angka 6,6 persen. Sementara provinsi lain di Pulau Jawa ada yang mencapai 30 persen.
"Dengan tingkat infeksi yang sangat rendah ini, tidak heran tingkat resiko Jabar turun lagi ke ranking 28 dari 34 provinsi," katanya.
Baca Juga: Tak Mau Seperti Israel, Kang Emil Tak Ingin Ada Klaster Covid-19 di Sekolah
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Juli: Raih Skin Senjata, Diamond, dan Katana
- Pemain 1,91 Meter Gagal Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Kini Bela Tim di Bawah Ranking FIFA Garuda
- 5 Jet Pump Terbaik untuk Sumur Bor, Kuat Sedot Air dari Kedalaman 40 Meter
Pilihan
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Tahan Banting Terbaru Juli 2025, Desain Kuat Anti Rusak
-
Fenomena Magis Pacu Jalur, Tradisi Kuansing Riau Kini Viral lewat Aura Farming
-
Tarif Trump 32 Persen Buat Menteri Ekonomi Prabowo Kebakaran Jenggot
-
Berapa Gaji Yunus Nusi? Komisaris Angkasa Pura Rangkap Sekjen PSSI dan Wasekjen KONI
Terkini
-
Duh!Lisa Mariana Dipanggil Polda Jabar, Telusuri Dugaan Video Syur dengan Pria Bertato
-
Janji Tinggal Janji? Tumpukan Sampah di Pasar Sukanagara Cianjur Jadi Bukti
-
BSU 2025: BRI Permudah Akses Bantuan Sosial Lewat BRImo dan AgenBRILink
-
EIGER Junior Berikan 2.000 Tas Sekolah untuk Anak-Anak di Pelosok Indonesia
-
Kejari Gaspol Usut Korupsi BUMD Jabar: 23 Saksi Diperiksa, Aset Eks Dirut dan Aliran Dana Diselidiki