SuaraJabar.id - Harta dua perawat Rumah Sakit wilayah Kecamatan Cimanggis, Kota Depok korban penyekapan dan perampokan ludes disikat perampok yang beroperasi di angkutan perkotaan pada Minggu (21/6/2020) malam.
Seorang korban perampokan, SI mengatakan, selama empat jam mereka disekap dalam angkot 41 bertrayek Kampung Rambutan-Citereup. Saat itu, perampok berhasil menggondol perhiasan, uang, ATM dan nomor pin.
"HP, perhiasan gelang dan anting diambil sama uang. Sama temennya juga uang Rp 500 ribu cash. Dan perampok itu meminta ATM dan nomor pin, ya masih ada uangnya sekitar Rp 2,8 juta," kata SI saat ditemui Rabu (24/6/2020).
SI masih mengingat jelas ancaman yang disampaikan para penyekapnya yang meminta harta bendanya dengan paksaan dan ancaman. Tak hanya itu, ia bersama temannya pun mendapat perlakuan kekerasan seperti sikutan hingga tendangan.
"Saya nggak (bisa) lihat wajah para pelaku. Soalnya, pakai masker dan kondisi gelap. Kan saya sama pelaku ditutup mata pakai kain di dalam angkot," katanya.
Tak hanya kekerasan, selama empat jam disekap, mereka juga mendapat ancaman dari para pelaku ketika disekap dalam angkotan kota.
"Saya diancam pas mereka minta uang, perhiasan , dan ATM. Mereka acam saya bilang. Kalian sayang uang atau nyawa? Dia bilang begitu. Ya sudah, kami bilang ambil saja semuanya yang penting kami selamat," katanya.
Tragedi penyekapan yang berlangsung selama empat jam itu pun membuatnya lemas dan sempat tak sadarkan diri, karena selain mata ditutup kain dan tangan dipiting, kaki pelaku juga berada di atas badanya yang jika bergerak sewaktu-waktu akan kena tendang.
"Saya waktu di tengah jalan sudah seperti tidak sadarkan diri. Lemas banget tertutup begitu. Sempat saya tanya ke pelaku. Saya bilang, pak, kita di mana?. Dia jawab, di Ciawi. Tapi pas sesekali saya lihat jendela, saya hafal ini di wilayah Cibinong."
Baca Juga: Pulang Kerja, Dua Perawat Rumah Sakit Disekap dan Dirampok di Atas Angkot
Ketika ia bersama temanya menyerahkan gelang, anting dan ATM berserta nomor pinnya, pelaku sempat berhenti untuk mengambil uang di mesin ATM.
"Saya kan nggak bawa ATM, yang ada kartu Flazz, yang diambil ATM-nya teman saya sama nomor pinnya. Itu mereka maksa, temen saya ngasih nomor pinnya palsu pertama (coba). Terus dicoba dan nggak berhasil pelakunya ngambil duit di ATM pakai kartu teman saya," tutur dia.
Hal itu membuat pelaku makin kesal, lantaran tidak bisa mengambil uang di mesin ATM karena pin yang diberikan salah. Akhirnya, SI dan RP pun diancam kembali oleh pelaku.
"Kami dibawa keliling dan disuruh mengaku nomor pin(nya) berapa. Karena sudah dua kali salah nomor pinnya. Pelaku bilang, kalau sampai tiga kali nggak bisa, kalian nanti yang akan kita telan," ujar SI menirukan ancaman perampok.
Lantaran takut, SI mengatakan, temannya kemudian menyerahkan nomor pin ATM. Setelah itu, perampok tersebut juga menanyakan kartu ATM lagi kepadanya.
"Saya kasih kartu Flazz. Dan minta nomor pinnya. Saya nggak kasih karena itu kartu flazz, perampok itu nggak percaya. Saya diancam diperkosa dan dibunuh," ucap dia. Saat itu, ia dilecehkan. SI dan RP pun memberontak dan diancam kembali dengan gunting.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Hemat Anggaran di Tengah Pemangkasan Dana Transfer, DPRD Jabar Terapkan WFH Setiap Kamis
-
Survei Cawapres IndexPolitica: Menkeu Purbaya Tiba-tiba di Peringkat 1, Salip Dedi Mulyadi
-
Misteri Busa Awan Hitam Selimuti Subang, Dedi Mulyadi Minta Tim Gabungan Cek
-
Buntut Viral 'Tenda Biru' Google Maps di Halimun Salak, Menhut Raja Juli Tebar Ancaman
-
Buntut Viral 'Tenda Biru' Google Maps di Halimun Salak, Menhut Raja Juli Tebar Ancaman