SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Bandung mengeluarkan aturan penyembelihan hewan kurban di tengah pandemi corona. Penyembelihan hewan kurban di Bandung diwajibkan menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan virus corona.
Kepala Bagian Kesra Kota Bandung, Bambang Sukardi menjelaskan, pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di tengah pandemi harus lebih hati-hati. Harus mengutamakan kebersihan dan menjaga jarak.
"Terutama kepada seluruh panitia qurban yang ada di DKM masing-masing. Harus berkomitmen menaati protokol kesehatan. Di antaranya menggunakan masker, itu wajib," kata Bambang, di Bandung, Minggu (28/6/2020).
Tempat penyembelihan hewan kurban harus disterilkan terlebih dahulu dengan disemprot disinfektan. Panitia diharuskan membawa peralatan penyembelihan masing-masing.
"Tempatnya juga harus clear dan bersih. Sebelumnya disemprot oleh disinfektan, peralatan yang digunakan panitia dibawa masing-masing dan sudah bersih, sebelum maupun sesudah digunakan," kata Bambang.
Pihaknya mengimbau, untuk kepanitiaan Iduladha pun tidak perlu terlalu banyak. Pihaknya menyarankan untuk menggunakan tenaga profesional dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban.
"Gunakan tenaga professional untuk yang memotong. Dalam pelaksanaan pembagian hewan kurban, perlu diantisipasi juga agar tidak ada kerumunan," ujar Bambang.
Sementara itu Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengimbau umat muslim berkurban pada Iduladha 1441 hijriah mendatang. Namun ia meminta agar warga tetap memperhatikan protokol kesehatan saat menyembelih dan membagikan hewan kurban.
"Saya mengimbau kepada semua warga Kota Bandung, DKM dan tokoh masyarakat, dalam rangka Iduladha, saat Salat Id, tetap harus dijaga protokol kesehatannya. Di masjid atau lapangan yang penting jaga jaraknya," kata Oded.
Baca Juga: Panduan Ibadah Idul Adha saat Pandemi, dari Puasa, Salat Id, sampai Kurban
Menurut Oded, dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, pelaksanaan penyembelihan hewan kurban harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan. Seperti membagikan kurban dalam bentuk kemasan atau disalurkan melalui Rumah Potong Hewan (RPH).
"Ada juga yang menyarankan dalam bentuk makanan matang ada juga kornet. Mereka (warga) belikan kambing atau sapi, diolah oleh mereka (penyedia hewan kurban) menjadi kornet. Saya kira itu teknis, pada prinsipnya semangat berkurbannya jangan sampai hilang," ungkap Oded.
Kontributor : Emi La Palau
Berita Terkait
-
Kelompok XTC dan Brigez Bentrok Lagi di Bandung, 6 Orang Ditangkap Polisi
-
Ngaku Polisi, Geng Motor Serang Rumah Warga Bandung hingga 2 Orang Luka
-
Kebun Binatang Bandung Kembali Dibuka
-
Masuk New Normal, CFD Bandung Belum Akan Dibuka karena Belum Aman
-
Persib Tak Akan Renegosiasi Kontrak Pemain Hingga PSSI Keluarkan SK
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketika Media Sosial Jadi Ancaman Militer
-
Sensasi Eropa di Lembang hingga Surga Prasmanan Sunda! Ini 4 Magnet Baru Bandung yang Wajib Dicoba
-
Kisah Korban Truk Tambang yang Terikat Kursi Roda, Tangisnya Pecah di Hadapan Dedi Mulyadi
-
Bawa Kopi Lokal Berkualitas ke Dunia Digital, Nyawang Langit Raih Omset Puluhan Juta
-
Ancam Ekonomi Warga, Mulyadi 'Tantang' Hanif Soal Penyegelan Wisata Puncak yang Kian Panas