Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 11 Agustus 2020 | 15:13 WIB
Sebuah bangunan kuno bata merah terpendam di bawah tanah Stasiun Bekasi Kota. (ist)

“Total ada tiga yang kemarin kami lihat. Pertama, itu di bawah tanah struktur bangunan terbuat dari batu bata merah,” kata Ali.

Kemudian, struktur pondasi yang letaknya tidak jauh dari penemuan bangunan bata merah tersebut. Terakhir, jendela kayu berukuran sangat besar di bekas ruangan gudang.

“Jadi jendela itu ditemukan oleh pekerja KAI di bekas gudang sebelum dirobohkan, posisinya di tempat bangunan pimpro (pimpinan proyek),” ujarnya.

Jendela ini juga diketahui termasuk benda langka yang bisa dibilang buatan masa penjajahan. Ali menyarankan agar jendela itu tidak disimpan secara sembarangan untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kalau orang yang enggak ngerti bisa diambil, atau orang yang ngerti bisa seenaknya aja bawa. Nanti akan ditentukan Disparbud untuk dikelola atau dipasang supaya bisa kelihatan nilai sejarahnya,” ujar dia.

Sementara untuk struktur bangunan bata merah beserta pondasi di sekitarnya juga akan diteliti lebih lanjut oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten.

Baca Juga: Ditemukan Benda Misterius dan Bersejarah di Bawah Stasiun Bekasi

Ali berharap pemerintah bisa melestarikan serta menjaga warisan cagar budaya tersebut agar tidak dirusak. Minimal, bisa diambil bagian-bagiannya untuk diketahui masyarakat bahwa benda ini memang memiliki nilai sejarah.

“Pertama, kalau bisa bangunan baru tidak mengganggu cagar budaya itu jauh lebih baik, tapi kalau memang tidak mungkin lagi ya mau enggak mau harus dibongkar,” kata Ali.

“Bisa juga diambil bagian-bagiannya seperti puzzle yang diberi nomor dan ditaruh di ruang heritage yang nanti rencananya ada (di Stasiun Bekasi) supaya nilai sejarahnya tidak hilang,” lanjut dia.

Sementara itu Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sempat menyatakan bahwa bangunan berstruktur bata merah tersebut menyerupai sebuah lorong.

Pria yang akrab disapa Pepen itu diketahui sudah melihat secara langsung di Stasiun Bekasi.

Baca Juga: Penumpang KRL Melonjak 2 Kali Lipat, Bekasi Siaga Penularan Corona

“Jadi pas selesai diuruk tanahnya kita bisa melihat temuan itu seperti lorong menuju seberang. Mungkin dulunya untuk air atau jembatan manusia,” ujar dia.

Load More