SuaraJabar.id - Sebuah bangunan kuno bata merah terpendam di bawah tanah Stasiun Bekasi Kota. Bangunan ini diduga sebagai benda kuno.
Bangunan kuno ini ditemuka para pekerja proyek kereta api double track di Stasiun Bekasi Kota. Bangunan itu ditemukan di kedalaman 4 meter.
Sejarawan Ali Anwar mengungkapkan bahwa dirinya belum mengetahui secara pasti asal usul bangunan tersebut, berikut dengan fungsinya. Dia hanya menerangkan, bangunan itu terbuat dari struktur bata merah dengan pondasi di sekitarnya.
“Jadi, itu sebuah struktur bangunan dari bata merah yang fungsinya kita juga belum tahu persis itu apa,” kata Ali saat dihubungi, Selasa (11/8/2020).
Untuk mengetahui lebih jelas terkait penemuan struktur bangunan tersebut, maka perlu menunggu laporan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten yang akan meneliti lebih lanjut.
“Jadi kalau digambarkan itu berbentuk dome lingkaran-lingkaran yang satu lingkaran itu ada dua dome, yang satu titik lagi ada dua dome,” ujarnya.
“Kalau bentuknya seperti itu pasti buatan manusia. Nah, setiap buatan manusia berkaitan dengan budaya,” lanjut Ali.
Selain bangunan berstruktur bata merah tersebut, ditemukan pula pondasi yang tidak menyatu dengan dome, melainkan terpisah sekitar tiga hingga empat meter.
“Letak (pondasi)-nya berdekatan mungkin ada sekitar tiga atau empat meter di sebelah selatan bangunan berstruktur itu. Nah, itu kemungkinan pondasi bangunan stasiun (masa lampau). Ini harus diteliti juga,” katanya.
Baca Juga: Ditemukan Benda Misterius dan Bersejarah di Bawah Stasiun Bekasi
Ali sendiri sudah melihat langsung kondisi cagar budaya tersebut bersama Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Senin (10/8/2020).
“Total ada tiga yang kemarin kami lihat. Pertama, itu di bawah tanah struktur bangunan terbuat dari batu bata merah,” kata Ali.
Kemudian, struktur pondasi yang letaknya tidak jauh dari penemuan bangunan bata merah tersebut. Terakhir, jendela kayu berukuran sangat besar di bekas ruangan gudang.
“Jadi jendela itu ditemukan oleh pekerja KAI di bekas gudang sebelum dirobohkan, posisinya di tempat bangunan pimpro (pimpinan proyek),” ujarnya.
Jendela ini juga diketahui termasuk benda langka yang bisa dibilang buatan masa penjajahan. Ali menyarankan agar jendela itu tidak disimpan secara sembarangan untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kalau orang yang enggak ngerti bisa diambil, atau orang yang ngerti bisa seenaknya aja bawa. Nanti akan ditentukan Disparbud untuk dikelola atau dipasang supaya bisa kelihatan nilai sejarahnya,” ujar dia.
Sementara untuk struktur bangunan bata merah beserta pondasi di sekitarnya juga akan diteliti lebih lanjut oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten.
Ali berharap pemerintah bisa melestarikan serta menjaga warisan cagar budaya tersebut agar tidak dirusak. Minimal, bisa diambil bagian-bagiannya untuk diketahui masyarakat bahwa benda ini memang memiliki nilai sejarah.
Berita Terkait
-
Ada Truk Nyangkut di Perlintasan Rel, Perjalanan KRL Relasi Bekasi Alami Keterlambatan
-
Sombong 'Tingkat Dewa', Manchester United Senggol Stasiun Bekasi usai Kalahkan Aston Villa
-
Viral Karangan Bunga "100 Hari Wafatnya Eskalator Stasiun Bekasi", Buntut Kerusakan Tak Kunjung Diperbaiki
-
Soal Ojol Bayar saat Masuk Stasiun Bekasi Timur Disebut Pungli, Ini Penjelasan Kemenhub
-
Bantah Ada Pungli Parkir di Stasiun Bekasi Timur, Ini Arahan PT KAI untuk Driver Ojol
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- 5 Rekomendasi Bedak Padat yang Tahan Lama dan Glowing, Harga Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
80 Tahun Kemerdekaan RI: Lapangan Kerja Kurang, 7 Juta Nganggur, 70 Juta Bekerja Tanpa Jaminan!
-
Core Indonesia: 80 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Resah soal Kondisi Ekonomi
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
Terkini
-
Heboh PBB Naik 1.000 Persen, Wali Kota Cirebon Buka Suara di Tengah Protes Warga
-
Putri Gus Dur Semprot Pemkab Garut, Ini 5 Poin Keras Soal Penutupan Rumah Doa
-
Putri Gus Dur Kecam Keras Pemkab Garut: Penutupan Rumah Doa Kristen Adalah Diskriminasi Negara
-
Simpang Siur Pengakuan Panitia dan Saksi Mata Soal Aksi Copet di Kirab Merah Putih Bogor
-
Awas Macet! Info Lengkap Rute Kirab Merah Putih di Bogor 14 Agustus dan Jalur Alternatifnya