Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 15 September 2020 | 09:45 WIB
Peneliti meriset pembuatan vaksin Merah Putih di salah satu laboratorium PT Bio Farma (Persero), Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil  merasakan reaksi yang sama dengan ketika awal melakukan penyuntikan vaksin sinovac buatan China. Selama 5 menit, ia masih merasakan pegal pada lengannya, dan sulit mengangkat tangan.

Pria yang akrab disapa Emil itu telah melaksanakan penyuntikan kedua vaksin sinovac buatan China. Penyuntikan dilakukan di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Senin (14/9/2020).

“Alhamdulillah di hari ini saya, pak Kapolda Pak Pangdam dan Pak Kajati selaku pimpinan di Jabar melaksanakan kunjungan yang ke tiga dari 5 kunjungan,” kata Emil sapaan Ridwan Kamil, dalam konferensi pers daring, Senin (14/9/2020).

Penyuntikkan kedua ini merupakan puncak dari proses penyuntikan dalam uji coba vaksin yang dilakukan oleh Biofarma bersama Fakultas Kedokteran Unpad. Setelah itu, dalam 14 hari ke depan, pihaknya akan mengikuti tes darah, hal itu dilakukan dua kali, pada kunjuangan ke 4 dan ke 5.

Baca Juga: Ridwan Kamil Imbau Warga Jakarta Jangan Dulu Berwisata ke Jawa Barat

“Mohon doanya agar hasil nanti dalam dua minggu dari sekarang ada reaksi positif yang baik yaitu meningkatnya imunitas dan meningkatnya anti body kami terhadap covid-19,” katanya.

Mantan Wali Kota Bandung itu berharap proses uji coba vaksin berjalan dengan lancar.

“Mudah-mudahan proses dua kunjungan terakhir juga terjadi kepada seluruh relawan. perhari ini yang kami ketahui relawan yang sudah disuntikkan, jumlah relawan dari 1.600 yang dibutuhkan masih berproses panjang baru 400an yang suda disuntik tahap satu, kemudian yang tahap dua sekitar 200an relawan nah kami bagian dari angka tadi,” katanya.

Proses penyuntikan hari ini kata Emil berlangsung lebih cepat, karena tidaka ada pengambilan darah. Ketika datang, pihaknya langsung diukur berat badan, kemudian dilakukan pengecekan terhadap paru-paru.

“Hari ini berlangsung lebih cepat, tidak ada pengambilan darah hanya urutannya kami dicek timbangan, kemudian masuk oleh dokter diperiksa lagi, apakah selama dua minggu ada perubahan melalui stetoskop terhadap paru-paru dan sekitarnya, Alhamdulillah lancar,” ungkapnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Bogor, Bekasi dan Depok PSBB Ketat!

“Setelah itu masuk ke ruangan vaksin dilakukan oleh dua dokter, saya seperti minggu lalu, tiap orang beda-beda, saya pak Pangdam, pak Kajati disuntik di sebelah kiri, pak Kapolda ada di sebelah kanan. Diameter jarumnya memang agak besar jadi lubangnya lumayan tidak kecil. Setelah itu 30 menit kami harus menunggu, karena dicek reaksi, rata-rata aman,” tambahnya.

Emil mengungkapkan ia merasakan reaksi yang sama dengan ketika awal melakukan penyuntikan. Selama 5 menit, ia masih merasakan pegal pada lengannya, dan sulit mengangkat tangan.

“Kalau saya pribadi selama 5 menit mengulangi reaksi yang sama, tubuh saya agak pegal, jadi selama 5 menit agak susah mengangkat tangan, tapi sekarang sudah lebih lumayan meskipun masih agak kerasa, dan yang pertama biasanya di hari-hari berikut agak ngantuk. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi, sehingga hasilnya dimonitor baik dan dinyatakan berhasil,” ungkap Emil.

Pihaknya berharap pengetesan vaksin ini dapat memberi harapan kepada seluruh warga Indonesia, dan juga bisa berhasil. Karena jika tidak berhasil akan cukup sulit untuk melawan Covid-19.

“Tapi kalau vaksin ini insya Allah berhasil, maka ini memberikan harapan bahwa ending covid ini dengan segala dinamikanya berbulan-bulan ini bisa berakhir dengan diberikannya vaksin yang hadir sekarang,” katanya.

“Nah saya ketahui dari Pemerintah pusat selain vaksin ini juga ada vaksin-vaksin lain yang sedang berproses, prinsipnya dari kita di daerah, mana saja yang paling cepat dan paling terpercaya,” tambahnya.

Kontributor : Emi La Palau

Load More