SuaraJabar.id - Hingga kini Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya masih mencari penyebab pasti keracunan massal yang dialami warga di Kampung Cilangge, Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya telah mengambil sampel makanan dan minuman dan dikirim ke laboratorium kesehatan daerah (labkesda) Jawa Barat di Bandung.
Menurut Kepala Dinkes Kota Tasikmalaya Uus Supangat, untuk memastikan sebab keracunan makanan ini harus menunggu hasil lab yang diperkirakan keluar pada Senin (12/10/2020).
"Dari sampel pasien yang dirawat di rumah sakit dokter Soekardjo, petugas menemukan adanya kuman amuba. Kuman tersebut diduga menjadi sebab terjadinya keracunan makanan," ujarnya seperti dilansir Ayobandung.com-jaringan Suara.com pada Minggu, (11/10/2020).
Baca Juga: Pemkab akan Tes Covid-19 Korban Keracunan Nasi Kuning Massal di Tasik
Namun, Uus belum bisa memastikan penyebab keracunan yang terjadi di Kelurahan Karikil.
"Kita tunggu saja hasil labnya biar jelas sumber penyebabnya," ucap Uus.
Kekinian, korban keracunan masih berdatangan ke pusat penanganan di Puskesmas Mangkubumi. Tercatat ada 12 orang yang datang dengan keluhan pusing, mual, diare, dan demam.
"Total jumlah korban keracunan sampai saat ini, Minggu, (11/10/2020) sebanyak 213 orang. 15 orang dirawat di Puskesmas Mangkubumi, 25 orang dirawat di rumah sakit dr Soekardjo, satu orang di rumah sakit swasta, dan satu orang di klinik swasta. Untuk korban yang sembuh terdata sebanyak 171 orang," ujar Kepala Puskesmas Mangkubumi Arif Prianto, Minggu, (11/10/2020).
Sebelumnya diberitakan, peristiwa keracunan makanan di Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi ini, berawal dari hajatan ulang tahun anak salah seorang warga, Rabu (6/10/2020).
Tamu undangan yang datang maupun tidak, dibagi makanan oleh peyelenggara hajatan, salah satunya berupa nasi kuning yang diduga menjadi penyebab keracunan.
Baca Juga: 209 Warga di Tasikmalaya Masuk RS Gegara Keracunan Nasi Kuning
Berita Terkait
-
Siapa Pencipta Latiao? Jajanan Pedas Khas China yang Heboh Bikin Belasan Siswa SD Keracunan
-
Jangan Konsumsi Latiao Dulu! BPOM Temukan Kontaminasi Bakteri
-
Mabuk hingga Keracunan, Kenali Bahaya Mengkonsumsi Bunga Terompet
-
Urgensitas Perda Tasikmalaya dan Teror Geng Motor yang Belum Usai
-
Bahaya Menahan Kentut: Risiko Kesehatan yang Perlu Diketahui
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024