SuaraJabar.id - Tepat sehari lalu, Jumat (16/10/2020) warga dunia memperingati hari pangan. Tanggal peringatan ini diambil dari hari berdirinya Organisasi Pangan Dunia Food and Agriculture Organization (FAO) 75 tahun lalu.
Tahun ini peringatan hari pangan mengusung tema 'Tanam, Pelihara dan Lestarikan Bersama'. Dengan kata lain, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk terus menanam, merawat dan melestarikan lingkungan.
Salah satunya, dengan cara memulai tani pekarangan. Konsep tani pekarangan diusung oleh komunitas Odesa Indonesia, di Cimenyan, Bandung.
Salah satu relawan Odesa, Abdul Hamid, 25 tahun, menilai tani pekarangan sangat cocok diterapkan di kawasan urban yang notabene padat penduduk. Cocok tanam pekarangan dimaksudkan agar menanam bisa dilakukan dimana saja dan tidak terpaku pada lahan yang luas.
Baca Juga: Bandung Barat Promosikan Pariwisata secara Virtual
"Praktek tani pekarangannya itu disesuaikan dengan lahannya. Gak mesti di depan rumah. Bisa juga di pinggir jalan, halaman sekolah, atau halaman masjid," ungkap Hamid, kepada Suara.com, Jumat (16/10/2020).
"Pokoknya di lahan yang mangkrak, di situ peluang buat ditanami," tambahnya.
Menurut Hamid, tani pekarangan lebih mirip dengan konsep urban farming, tapi tani pekarangan memiliki konsep lebih sederhana. Tani pekarangan ini pula yang kini diterapkan komunitas Odesa.
Ada sekitar 40 warga yang tersebar di dua Desa di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung yang menjadi petani pekarangan binaan Odesa.
"Itu tersebar di Desa Cikadut dan Mekarmanik, mereka cukup antusias untuk menanam di area lahan yang sebelumnya tak terpikirkan untuk ditanami sayur-sayuran," tukasnya.
Baca Juga: Tak Mau Poin Hangus, Pelatih Persib Minta PSSI Cermat Soal Opsi 2 Wilayah
Odesa sendiri menyediakan aneka benih sayuran seperti caisim, pak coy, bayam dan kangkung yang nantinya didistribusikan ke warga yang tertarik untuk bercocok tanam di pekarangan rumahnya.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Dedi Mulyadi Tegur Langsung Jeje Govinda Perkara Bawa Anak ke Kantor Dinas di Jam Kerja
-
Murka Puan Maharani Soal Aksi Mesum Dokter Priguna: Pengkhianatan Serius Terhadap Etika Kemanusiaan!
-
Warganet Tanya Soal Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor, Kang Dedi Mulyadi Samakan Dengan Nabi
-
Perkosa Wanita usai Dibius, Kegiatan PPDS Anestesi di RSHS Disetop Imbas Kasus Cabul Dokter Priguna
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Laris Berkat BRI
-
Transformasi Digital: KB Bank Segera Beralih ke Sistem NGBS
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas