SuaraJabar.id - Sejumlah organisasi buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Front Rakyat Membatalkan Omnibus Law (FORMO) aksi long march di jalan raya Garut-Bandung menuju gerbang Tol Cileunyi Bandung, Senin (20/10/2020).
Penanggungjawab Aksi, Slamet Priyanto menyatakan, bahwa FORMO menolak tegas dan meminta pemerintah membatalkan UU Cipta Kerja.
"Kami organisasi yang tergabung dalam FORMO menyatakan menentang dan menolak pemberlakuan Omnibus Law UU Cipta Kerja, serta menuntut rezim Jokowi untuk membatalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja secara keseluruhan tanpa syarat," tegas Slamet seperti dilaporkan Timesindonesia.co.id--media jaringan Suara.com.
Slamet mengatakan, FORMO juga menyampaikan sejumlah tuntutan di antaranya, hentikan monopoli dan perampasan lahan di pedesaan, naikkan upah buruh tani, hentikan kriminalisasi terhadap aktivis massa pro demokrasi, maksimalkan kinerja pengawasan Disnaker, tetapkan UMK yang layak bagi buruh tahun 2021, hentikan PHK di masa pandemi Covid-19, tolak kebijakan kampus merdeka yang melanggengkan liberalisasi pendidikan, dan banyak lagi tuntutan yang lainnya.
Baca Juga: Buruh Rancaekek Turun ke Jalan, Hindari Simpang Cileunyi-Parakan Muncang
"Oleh sebab itu, kami menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk melawan pengesahan UU Cipta Kerja, dan berjuang lebih gigih untuk mewujudkan reforma agraria sejati dan industri nasional demi kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Ia mengatakan, sejumlah organisasi yang tergabung dalam FORMO diantaranya, FPPB-KASBI Bandung Raya, PEPPSI-FSPPI, GOBSI, SEKAR, KSPN, SPN, AGRA Wilayah Jawa Barat, FMN Cabang Bandung Raya, BEM REMA UPI, UKSK UPI, PEMBARU Ranting Majalaya-Ciparay, ASOEMSI IKOPIN, LPPMD UNPAD, Komunitas Pasar Gratis Jatinangor, Rancaekek Unite, PMII Komisariat UIN Sunan Gunung Djati Cabang Kabupaten Bandung, Tim Medis Universitas Bhakti Kencana, dan Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UNINUS.
Pantauan TIMES Indonesia, aksi tolak UU Cipta Kerja tersebut mendapat pengawalan ratusan aparat TNI-Polri. Bahkan, bagi pengendara tujuan Bandung-Garut atau sebaliknya dialihkan melalui jalur alternatif. Dan sejumlah aparat kepolisian dibantu TNI tampak bersiaga disejumlah titik persimpangan jalan.
Berita Terkait
-
Internet di Bangladesh Terputus Jelang Long March Anti Pemerintah ke Dhaka
-
Aksi Nekat Preman di Cileunyi: Gagal Palak, Malah Nyolong Celana Pedagang Thrifting
-
134.903 Kendaraan Lintasi Tol Padaleunyi pada H-1 Cuti Bersama Kenaikan Yesus Kristus 2024
-
Massa Tolak Pemilu Curang Bubar dari Patung Kuda, Orator Ancam Bakal Long March ke Istana
-
Lebaran 2024: Volume Lalu-Lintas Silaturahmi di Jabotabek dan Jabar Melonjak Hari Ini!
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H