SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Bandung menargetkan pembangunan tahap pertama proyek Rumah Deret di RW 11 Kelurahan Tamansari rampung pada Februari 2021.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3), Nunun Yanuati mengatakan, pihaknya baru memulai pembangunan tahap pertama yakni pengerjaan fondasi dan struktur bangunan pada 30 September 2020.
Ini dikarenakan mereka baru mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB) proyek rumah deret yang baru keluar pada 12 September 2020.
“Rencana membangun kita menunggu IMB yang baru keluar pada 12 September kemarin, kita baru mulai pembangunan di 30 September,” ungkapnya, Selasa (21/10/2020).
Baca Juga: Om Potong Budget, Cewek Cantik Ini Pusing Tujuh Keliling
Pihaknya mengklaim, desain pembangunan rumah deret Tamansari menggunakan konsep menyatu dengan alam mengikuti kontur tanah. Sementara untuk dimensinya didesain secara khusus.
“Kalau desain Rumah Deret Tamsar bukan desain seperti rumah susun biasa, desain khusus menyatu kepada alam mengikuti kontur tanah. Struktur dimensinya memerlukan sesuatu yang khusus,” katanya.
Rumah Deret Taman Sari sendiri kata Nunun, akan memiliki kapasits 198 unit. Jika tidak ada kendala berarti, proyek ini akan rampung secara keseluruhan tahun depan.
“Tahap 1 rencananya 198 unit baru pondasi dan struktur, targetnya tergantung dana yang ada dulu. Keseluruhan kalau dananya ada mungkin di 2021 juga selesai,” katanya.
Mengenai surat penertiban yang ditempel di gudang warga, Nunun mengungkapkan pihak DPKP3 telah meminta kepada Satpol PP kota Bandung untuk menertibkan bangunan yang mereka anggap liar.
Baca Juga: Buka Sebelum Direlaksasi, Pemkot Bandung Tutup Tempat Bermain Anak
“Jadi setelah kita lihat di lapangan ternyata ada bangunan yang memang dibangun tapi tidak berizin, kami meminta Satpol PP untuk menertibkan,” ungkapnya.
Ketika ditanya mengenai upaya membuka komunikasi dan mediasi kepada warga yang menolak pembangunan rumah deret, Nunun mengakui bahwa memang selama ini DPKP3 belum langsung menemui warga. Namun, ia mengungkapkan bahwa pemerintah terbuka untuk mediasi dengan warga.
“Kalau DPKP3 welcome, kalau memang ada yg mau ditanyakan, kita silahkan. Tapi sampai saat ini mereka tidak langsung menanyakan ke kami. Kami selama ini tidak ada seperti itu (mendatangi langsung warga yg kontra),” ungkapnya.
Kontributor : Emi La Palau
Berita Terkait
-
Jadwal SIM Keliling Bandung November 2024: Dago Plaza & ITC Kebon Kelapa
-
Ditanya Dharma soal Teras Cihampelas yang Sekarang Sepi, RK Salahkan Penerusnya
-
Horor! Mulut Berbusa usai Tenggak Miras dari Wanita Misterius di Tempat Dugem, Cewek Muda di Tamansari Langsung Koit
-
UAJY dan Suara.com Gelar Workshop di Bandung, Tingkatkan Kualitas Konten dengan AI
-
Kampanye Pramono-Rano Mendadak Heboh! Zaenab Tua Muncul Tagih Janji Lama
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Transformasi Digital BRIAPI Sukses Membawa BRI Raih Pengakuan Global
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan
-
4 Santri Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi, BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Tersedia 100 Ribu Hadiah Termasuk BMW 520i M Sport di BRImo FSTVL, Ini Cara Memenangkannya!
-
Lewat Tanya Sabrina, Kamu Bisa Cari Rekomendasi Merchant Hiburan saat Weekend