Imannya pun tergoyahkan. Di tengah teror yang setiap hari datang dari rentenir, ia pun terpikirkan nekat, untuk menjambret. Ia mencari calon korbannya anak-anak yang menggunakan perhiasan.
"Kenapa anak-anak? Yah biar gak ngelawan saja," tuturnya.
Di akhir Oktober, ia melakukan aksi menjambret. Dalam kurun waktu tiga hari, ia berhasil melakukan aksi jambret sebanyak lima kali.
Namun, ia tidak mendapat hasil. Karena, perhiasan yang dicuri itu, merupakan perhiasan imitasi. Dia tidak dapat membedakan mana perhiasan asli atau pun tidak.
Baca Juga: Guru Ngaji Jadi Jambret karena terlilit Utang Rentenir
"Pas mau di jual, ke tukang emas pinggir jalan, dibilangnya imitasi," katanya.
Ia pun, tak berputus asa. Ia nekat kali melakukan penjambretan. Kali ini ia berhasil merampas, sebuah gelang, dari tangan seorang anak, yang tengah bermain sendiri, di kawasan Cimahi.
Perhiasan gelapnya itu berhasil dijual dengan harga Rp600 ribu. Ia pun langsung membayarkan hutangnya kepada rentenir tersebut.
Hasil curiannya belum dapat melunasi hutang Eri. Kepada rentenir, ia meminta tenggat waktu, untuk melunasi sisa hutannya yang tinggal 400 ribu rupiah.
Selang dua hari, ia kembali beraksi menjambret sebuah kalung dari seorang anak perempuan di wilayah Tanimulya, Bandung Barat. Ia pun menjual kalung tersebut dengan harga Rp1,2 juta.
Baca Juga: Terlilit Hutang ke Rentenir, Guru Ngaji Banting Setir Jadi Jambret
Setelah mendapatkan uang, ia lantas pergi ke Sukabumi, untuk menemui anak sulungnya di sana.
Ternyata aksi Eri yang terakhir terekam oleh kamera cctv. Orang tua korban jambret Eri pun melaporkan kejadian penjambretan kepada pihak kepolisian.
Tak butuh waktu lama bagi polisi, berbekal rekaman cctv, mereka berhasil mengidentifikasi pelaku jambret, yang tak lain adalah Eri.
Polisi pun bergerak mencari kediaman Eri. Pencarian dilakukan hingga ke wilayah Sukabumi. Di sanalah, Eri tertangkap, saat akan pulang menuju Bandung.
"Sisa hutang belum ke bayar. Karena ke buru saya ditangkap," katanya.
Eri mengakui perbuatannya itu, melanggar hukum dan agama. Hanya penyesalan yang ia rasakan saat ini. Hal itu terlihat, saat tangisnya pecah, karena menanggung beban malu kepada keluarga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum
-
Terdapat 5 Link DANA Kaget Khusus untuk Warga Jabar, Klaim Sekarang Auto Cuan
-
Siap-siap! Lalu Lintas Tol Jabodetabek Meningkat Drastis
-
Indonesia Punya Harapan Baru Atasi Sampah, Ini Alasannya
-
Ridwan Kamil Segera Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Bank BJB