Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 22 Desember 2020 | 11:56 WIB
ILUSTRASI. Anggota geng motor saat mengawal mobil jenazah yang membawa jenazah Daoud Nabi untuk dimakamkan di Memorial Park Cemetery, Selandia Baru, Kamis (21/3). [Marty MELVILLE / AFP]

SuaraJabar.id - Masyarakat Tasikmalaya diteror aksi geng motor yang kerap memakan korban akhir-akhir ini. Terakhir, dua pemuda warga Kampung Kalangsari, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes babak belur usai dianiaya kawanan geng motor pada akhir pekan kemarin.

Aksi brutal geng motor ini mendapat sorotan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf. Ia menuturkan, persoalan geng motor telah meresahkan masyarakat Kota Tasikmalaya dan kerap memakan korban.

"Saya mohon perketat lagi keamanan, aparat kepolisian dibantu TNI untuk betul-betul secara tegas menindak keberadaan geng motor ini," ujar Muhammad Yusuf, Selasa (22/12/2020).

Menurutnya, kemunculan geng motor ini seolah kucing-kucingan dengan petugas. Ketika aparat patroli ke daerah-daerah yang dianggap rawan mereka tidak ada, tapi begitu petugas ke lokasi lain muncul lagi.

Baca Juga: Paksa Masuk ke KPU Tasikmalaya, Massa FPMD Bentrok dengan Polisi

"Jadi kaya kucing-kucingan, susah kan," ucap Yusuf.

Sementara itu, terkait dengan masih banyaknya orang-orang yang nongkrong bahkan hingga larut malam, Yusuf mengatakan, tim operasi akan terus bergerak menyisir kerumunan orang untuk tidak nongkrong di pinggir jalan.

Sebab berdasarkan kebijakan Pemkot Tasikmalaya telah membuat aturan tentang pembatasan jam operasional jam malam hingga pukul 20.00 WIB,
"Ya itu nanti tim operasi akan terus menyisir untuk mengingatkan dan menindaknya. Itu menyangkut persoalan mental masyarakat. Kesadaran masyarakat lah yang kita harapkan untuk ditingkatkan terutama menghindari Covid-19," ungkapnya.

Sebelumnya, dua pemuda warga Kampung Kalangsari, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, KotaTasikmalaya menjadi korban penganiaan dan pembacokan geng motor, Minggu (20/12/2020).

Korban berinisial A dibacok dengan cerulit di bagian kepala belakang dan pundak hingga mengalami luka menganga dan harus dijahit sampai 30 jahitan. Sementara korban lainnya berinisial T, mengalami luka lebam di wajah dan badan akibat dikeroyok geng motor.

Baca Juga: Kocak, Cerita Lucu Gadis yang Viral Gara-gara Tertawa di Foto KTP

Menurut orang tua korban pembacokan, Deni Rusama mengatakan, sebelum kejadian anaknya sedang nongkrong bersama para pemuda lainnya di sebuah warung kopi. Kemudian ada orang yang dia kenal yang katanya di sekap di wilayah Imbanagara Kabupaten Ciamis.

"Anak saya melihat orang yang dia kenal ada yang nganterin pake sepeda motor. Niatnya mau menolong bersama para pemuda lainnya," ujar Deni, Senin (21/12/2020).

Ia menuturkan, selang beberapa waktu datang rombongan 4 motor dengan mengacung-ngacungkan cerulit dan tanpa basa basi langsung membacok.
"Anak saya mengalami luka di kepala dan punggung akibat bacokan cerulit," ungkapnya.
Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Tasikmalaya AKP Yusuf Ruhiman membenarkan adanya kejadian pembacokan yang dilakukan oleh sekelompok geng motor pada Minggu (20/12/2020).

Menurutnya, kejadian pembacokan tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di Kampung Kalangsari, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya. Pihaknya sudah mengantongi identitas para pelaku dan kini dalam pencarian tim buru sergap (Buser).

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami bisa segera menangkapnya," tandasnya.

Load More