SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Bandung mengkaji secara komprehensif penerapan sekolah tatap muka untuk semester genap 2020/2021. Mereka melibatkan sejumlah ahli untuk kajian ini, salah satunya Epidemiolog.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengungkapkan pihaknya melakukan kajian terkait kesiapan baik dari infrastruktur, mau pun kemugkinan resiko jika sekolah tatap muka diberlakukan di Kota Bandung.
Nantinya masukan dari pakar dan epidemiolog menjadi pertimbangan Pemerintah Kota untuk pengambilan keputusan.
“Harapannya, dari kajian hari ini para pakar bisa menyampaikan eksisting, analisis kajian mereka merupakan bagian daripada masukan ke Mang Oded nanti apakah layak tidak Kota Bandung, sudah siap atau tidak untuk belajar tatap muka atau tidak,” ungkap Oded usai membuka acara FGD Persiapan Pembelajaran Semester Genap, di Hotel Grand Tebu, Kota Bandung, Selasa (29/12/2020).
Menurut Oded, pihaknya perlu melakukan kajian secara komperhensif meski status penyebaran virus di kota Bandung masih belum memenuhi kriteria daerah yang boleh melaksanakan sekolah tatap muka. Namun kesiapan perlu dilakukan.
Baca Juga: Viral Video Pria Bersimbah Darah di Kiaracondong, Diduga Korban Begal
Saat ini sendiri Kota Bandung masih berada di zona orange atau risiko penyebaran sedang Covid-19.
Berdasar pada keputusan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, hanya daerah zona hijau yang diizinkan menggelar kegiatan belajar mengajar tatap muka.
“Meski yang diperbolehkan itu hanya zona hijau, kita masih orange itukan sudah jelas. Tapi, dalam rangka kita menunjukkan juga kita harus punya kesiapan,” ungkapnya.
Oded mengungkapkan pihaknya tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan, sehingga perlu dikaji dengan baik. Hal tersebut dikarenakan membuka sekolah di masa pandemi merupakan hal yang sangat berisiko.
“Iya makanya tidak akan rurusuan (gegabah red), makanya ini saya harus hati-hati masalah ini. Kan ini urusannya sangat krusial,” katanya.
Baca Juga: Survei KPAI: Mayoritas Siswa Ingin Sekolah Dibuka Januari 2021
“Tadi berbagai aspek secara epidemiologinya seperti apa, tadi disampaikan. Barusan saja, baru satu Epidemiolog, rekomennya belum dibuka,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Jadwal SIM Keliling Bandung November 2024: Dago Plaza & ITC Kebon Kelapa
-
Ditanya Dharma soal Teras Cihampelas yang Sekarang Sepi, RK Salahkan Penerusnya
-
UAJY dan Suara.com Gelar Workshop di Bandung, Tingkatkan Kualitas Konten dengan AI
-
Informasi Lengkap Pendaftaran CPNS Kota Bandung, Formasi Apa Saja Yang Tersedia?
-
Persib Menang 3-0, Ini Momen Bobotoh Gelar 'Perayaan Juara' di Sudut Kota Bandung
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024