SuaraJabar.id - Entah apa yang ada di benak 7 anggota geng motor yang diamankan Polresta Tasikmalaya. Mereka menganiaya warga yang mereka temui di jalan tanpa alasan yang jelas.
Dari 7 gengster yang diamankan, sebagian besar masih berada di bawah umur dan berstatus sebagai pelajar.
Mereka melancarkan aksinya di alan Tamansari, Kota Tasikmalaya pada Jumat (1/1/2021). Mereka tidak mengenal korban yang saat itu mereka aniaya. Begitu pun korban, ia tidak tahu mengapa dirinya menjadi sasaran aksi geng motor.
Kapolresta Tasikmalaya AKBP Doni Hermawan mengatakan, motif para anggota geng motor ini adalah sengaja membuat keributan atau perselisihan.
Baca Juga: Polisi Temukan Ruang Bawah Tanah di Tasikmalaya, Isinya Mengejutkan
"Mereka ingin keberadaannya diakui dan sebagai ajang eksistensi," ujar Doni, Senin (4/1/2021).
Menurutnya, dalam melakukan aksinya para pelaku ini mencari korbannya secara random atau acak. Mereka melakukan penganiayaan terhadap korban dengan menggunakan batu dan benda tumpul lainnya.
"Target para pelaku ini acak. Antara korban dan pelaku tidak kenal," ucapnya.
Doni menuturkan, selain mengamankan 7 pelaku penganiayaan korban yang di Tamansari, pihaknya juga mengamakan satu anggota geng motor lainnya.
"Kalau yang satu ini kasusnya penganiayaan yang terjadi di Cibeureum. Pelaku juga anggota geng motor, tapi berbeda geng dengan 7 pelaku ini," ucapnya.
Baca Juga: Kota Tasik dan KBB Risiko Tinggi, Zona Merah di Jawa Barat Jadi 4 Daerah
Ia menambahkan, pihaknya akan berkoodinasi dengan pihak bapas karena para pelaku yang diamankan sebagian besar masih usia di bawah umur. Saat ini, sebagian pelaku masih berstatus sebagai pelajar.
"Pastinya kami koordinasi dengan bapas dalam penanganan kasusnya," tuturnya.
Doni memastikan, siapa pun atau kelompok geng motor yang membuat keonaran dan keributan di Kota Tasikmalaya akan ditindak dengan tegas.
"Saya peringkatkan jangan coba-coba bikin keributan di Kota Tasik karena akan kami tindak tegas," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sambil Menahan Sakit, Ferry Maryadi Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Urgensitas Perda Tasikmalaya dan Teror Geng Motor yang Belum Usai
-
Review Film The Bikeriders: Aksi Geng Motor Penuh Drama
-
Dipolisikan, Umar Kei Bantah Keroyok Anak Buah Arsjad Rasjid: Kalau Tangan Saya Jatuh, Pasti Berlumur Darah Bahkan Mati
-
Mayatnya Dimasukan ke Karung, Pengakuan 'Ngeri' Pembunuh Nenek-nenek di Tasikmalaya
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Bawa Pulang Poin dari Markas Port FC, Persib Masih Punya Kans ke 16 Besar AFC Champions League II
-
Sempat Terhenti Gara-gara Warga Coblos Dua Kali, Pemungutan Suara di TPS 09 Karawang Dilanjutkan
-
KPU Jabar Ungkap Lima Daerah Berpotensi Alami Sengketa Pilkada 2024, Salah Satunya Depok
-
Penghitungan Sementara KPU: Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Unggul Telak di Pilgub Jabar
-
Enam Petugas KPPS Meninggal, KPU Jabar: Bukan Hanya Kelelahan, Tapi Memang Ada yang Sakit