SuaraJabar.id - Roti cocok dijadikan santapan baik sarapan, makan siang atau makan malam. Panganan berbahan tepung terigu atau gandum ini juga cocok dijadikan cemilan.
Di kondisi suhu udara dingin dan hujan, biasanya aktivitas yang cukup menyenangkan adalah melahap cemilan. Roti bisa menjadi salah satu pilihan.
Soal kuliner, Kota Bandung tak perlu diragukan lagi. Cukup mudah mencari roti lezat di kota ini.
Selain penjual roti dan kue kekinian, roti-roti legendaris yang sudah ada sejak dulu juga banyak dicari wisatawan dari luar daerah maupun mancanegara.
Berikut roti bakar lezat yang bisa dijumpai di Kota Bandung:
1. Roti Djie Seng
Roti Djie Seng merupakan salah satu roti legendaris yang cukup terkenal di Bandung. Saat pertama berdiri, Roti Djie Seng dijual menggunakan gerobak sepeda.
Pabrik di Bandung ada di tiga tempat, yaitu di Jalan Terusan Pasir Koja No. 205, Jalan Rajawali Timur No. 175, dan Jalan Astana Anyar No. 13.
Jika mampir ke pabriknya, pembeli bisa mencicipi roti yang masih hangat. Harga roti legendaris ini termasuk ekonomis di kantong. Per bungkus Roti Djie Seng dijual mulai harga Rp3.000.
Baca Juga: Konsumsi Makanan Ini Sebelum Olahraga, Efektif Bantu Membakar Kalori
2. Roti Bumbu Cari Rasa
Dulu, Cari Rasa lebih populer disebut roti bumbu daripada roti bakar. Meski sebenarnya rasa rotinya tetap lezat meski tanpa bumbu (topping). Empuk.
Roti Cari Rasa selalu disuguhkan dengan topping yang melimpah. Topping kacang dan stroberi, serta cokelat ditabur di atas roti, kemudian dilengkapi dengan kental manis sampai memenuhi seluruh bagian rotinya.
Sekarang membeli Roti Cari Rasa tidak harus ke Kosambi. Roti besar lembut yang penuh topping ini sudah dijual di mana-mana.
Roti Cari Rasa dipelopori oleh Haji Katmajaya yang dikenal dengan nama Haji Ama (Alm). Pada zaman Belanda, Haji Ama memiliki keahlian membuat roti untuk dimakan oleh para tentara Belanda.
Suatu ketika, Haji Ama membelot ke Pemerintah Indonesia, jadi dia bekerja di dapur tentara Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Rumah Ludes Dijarah Massa, Harta Nafa Urbach Tembus Rp20 Miliar Tanpa Utang
Pilihan
-
Heboh 'Ojol Taruna' Temui Gibran, GoTo Bongkar Identitas Aslinya
-
Sri Mulyani Bebaskan PPN untuk Pembelian Kuda Kavaleri, Termasuk Sikat Kuku dan Kantong Kotorannya
-
Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru! Ini Profil dan Jejak Karier Zetro Leonardo Purba
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
-
Polemik Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, Aktivis Nilai Bentuk Kriminalisasi
Terkini
-
Jurus Ganda Dedi Mulyadi Jaga Cagar Budaya: Ultimatum untuk Perusuh, Dialog dengan Mahasiswa
-
5 Fakta Geger Kebijakan Pemkab Bogor Putar Ibu Pertiwi di Lampu Merah, Sampai Siap Bayar Royalti?
-
Kompak! Rektor UNISBA dan Polda Jabar Sebut Kerusuhan Dipicu Penyusup, Bantah Aparat Masuk Kampus
-
Gebrakan Nekat Pemkab Bogor: Siap Pasang Badan dan Bayar Royalti Demi Gema Ibu Pertiwi
-
Bukan Sekadar Lagu, 'Ibu Pertiwi' Jadi Protes Sunyi Pemkab Bogor Atas Kondisi Nasional?