Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 06 Februari 2021 | 12:29 WIB
Seorang pedagang nasi goreng menunjukan luka sabetan senjata tajam dari begal yang merampas handphone miliknya. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Ardi (24), seorang penjual nasi goreng menceritakan kejadian dramatisnya ketika menghindari sabetan cerulit hingga perampasan handphone (hp) miliknya pada Rabu (3/2/2021) dini hari di Rajamandala, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Diberitakan sebelumnya, aksi perampasan hinggan pembacokan terhadap penjual nasi goreng oleh orang tak dikenal terekam kamera CCTV hingga viral media sosial. Banyak akun facebook yang menunggah kejadian tersebut.

Ardi menceritakan, kronologis kejadian tersebut saat dirinya tengah duduk sambil menunggu pembeli. Tiba-tiba ada seorang pria yang menghampirinya. Ardi menyangka pria itu hendak membeli nasi goreng.

"Orang itu masuk, saya kira mau beli. Tapi dia mendekat ke saya terus bilang mau pinjem HP. Tiba-tiba dia langsung rebut HP saya," ungkap Ardi kepada Suara.com, Jumat (5/2/2021).

Baca Juga: Weekend di Rumah Saja, Bupati KBB Ajak Warga Lakukan Ini

Ardi sempat berusaha mempertahankan HP miliknya. namun tak kuasa karena orang tersebut mengeluarkan senjata tajam sejenis cerulit. Cerulit tersebut sempat dihujamkan ke arah pedagang nasi goreng dua kali.

Dari dua kali ayunan senjata tajam itu, pedagang mencoba menghindra. Namun ayunan pertama seperti mengenai lengannya hingga mengalami luka akibat sayatan cerulit.

"Dia ngeluarin celurit, terus diayunkan ke saya. Saya tahan pakai tangan kiri. Ya ada luka, tapi beruntung engga parah lukanya," terang Ardi.

Usai mendapatkan ponsel korban, pelaku kemudian buru-buru melarikan diri. Ternyata ia dibantu temannya yang sudah menunggu dengan kendaraan roda duanya.

"Tapi pelaku itu masih muda, kalau wajahnya pakai masker dan pakai sweater sambil ditutup kepalanya," jelasnya.

Baca Juga: Dirugikan Proyek Kereta Cepat, Warga akan Ngadu ke Komnas HAM

Ardi mengaku sempat trauma usai mengalami kejadian tersebut. Dirinya sempat sehari tak berjualan karena takut mengalami kejadian serupa.

"Ya ada traumanya juga, saya sehari enggak jualan karena masih syok dan takut. Tapi ya sudah, saya kan niatnya jualan dan cari uang. Sudah lapor polisi juga," katanya. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Load More