SuaraJabar.id - Pandemi Covid-19 memaksa banyak orang lebih banyak beraktivitas di rumah. Membuang kejenuhan, banyak emak-emak yang memulai hobi baru.
Emak-emak di Kabupaten Bandung misalnya. Mereka kini tengah menggandrungi tanaman hias.
Ibu Neni (50) warga Bumi Parahyangan Kencana, Cangkuang, kabupaten Bandung ini misalnya. Ia mengaku hampir tiga bulan lagi senang bertanam tanaman hias.
“Anak saya yang sering bawa tanaman hias. Biasa beli di pasar kaget. Tukang dagangnya bawa dari hutan. Saya jadi ketularan senang menanam,” katanya belum lama ini.
Menurutnya, selain dapat membeli ia pun biasa mendapatkan tanaman hias lewat saling tukar dengan tanaman hias punya emak-emak tetangganya yang sama-sama senang memelihara tanaman hias.
“Aglonema, gelombang cinta, lidah mertua, hingga janda bolong saya punya,” katanya Bu Neni.
Sementara, laporan dari Cianjur menyebut, emak-emak atau ibu rumah tangga di Cianjur saat ini juga tengah menggandrungi tanaman hias. Ada yang dijadikan bisnis rumahan atau hanya sekadar hobi untuk dikoleksi saja.
Kegemaran menggeluti tanaman hias ini merebak seiring melonjak harga jenis tanaman hias tertentu, di antaranya tanaman janda bolong, tanaman kuping gajah mini, tanaman tanduk kijang, dan Aglonema.
Sari (36), ibu rumah tangga asal Desa Bojong Kecamatan Karangtengah, mengaku menggemari pohon tanaman hias mengikuti teman-temannya yang lagi ramai.
Baca Juga: Kades Ogah Pakai Dana Desa untuk PPKM, Ini Alasannya
“Ikut-ikutan saja sih, nggak ada alasan lain. Kebetulan kan saya punya grup ibu-ibu sekolah anak saya, seru aja,” kata Sari pada Ayobandung.com-jejaring Suara.com beberapa hari yang lalu.
Sari mengakui, katanya jika dijadikan bisnis rumahan harganya lumayan bisa buat tambah-tambah kebutuhan dapur.
“Saya orientasinya bukan untuk bisnis, tapi penyegaran saja dimasa Pandemi Covid-19 cukup bikin stress, belum lagi jadi guru buat anak saya karena tidak belajar di sekolah,” tuturnya.
Berbeda dengan Dinda (41) warga Kelurahan Pamoyanan Kecamatan Cianjur, dirinya sengaja menggandrungi tanaman hiasa karena ada nilai bisnis tapi perawatannya mudah dan murah.
“Saya belajar dari teman dan juga memanfaatkan youtube cara menanam dan mengembangkan tanaman hias, ternyata memang mudah,” kata Dinda.
Contohnya tanaman hias janda bolong, cukup siapkan media tanam, lalu tanaman hias yang dibeli bisa dipisahkan menjadi beberapa pot.
Berita Terkait
-
Kisah Random Emak-Emak Genit Jadi Bestie Pegawai Bank Ganteng di Jakarta
-
5 Misteri Terbesar Gunung Padang yang Siap Dibongkar Tim Arkeolog Nasional
-
Daftar 5 Mobil Matic Bekas Pilihan Ibu-Ibu, Gesit buat Antar Jemput Anak dan Belanja
-
3 Fakta Emak-emak Pedagang Sayur Bentrok di Gowa, 2 Wanita Luka-luka!
-
Sumbangan Wajib Jutaan Rupiah di Madrasah Aliyah? Dedi Mulyadi Semprot Praktik Janggal MAN 1 Cianjur
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Kacamata Kece di Bawah Rp 500 Ribu: Nyaman, Stylish, dan Nggak Bikin Kantong Jebol
-
5 Fakta Keren di Balik Proyek Tol Probowangi Rp4 Triliun yang Siap Hubungkan Ujung Timur Jawa
-
Babak Baru Korupsi Rp222 Miliar Bank BJB: KPK Panggil Bos Agensi Iklan, Kasus Semakin Terkuak
-
Siap-siap! 25 Ribu Unit Rumah Subsidi Akan Diluncurkan Tahun Ini
-
5 Fakta Mengejutkan Jalan 'Perawan' di Bogor yang Baru Dibangun Setelah 79 Tahun Merdeka