SuaraJabar.id - Bisnis pariwisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terpuruk. Sejak mewabahnya Covid-19. Khususnya di wilayah Lembang yang biasanya menjadi tujuan favorit wisatawan.
Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan, saat ini semua sendi perekonomian, termasuk pariwisata sedang diuji dan sedang berada pada masa surut.
"Ada saatnya sebelum pandemi pemasukan teman pariwisata bagus, sekarang menurun karena pandemi," ujar Hengky saat dihubungi Suara.com, Sabtu (27/2/2021).
Seperti diketahui, sejak mewabahnya Covid-19 efeknya sangat dirasakan para pelaku wisata. Apalagi saat awal muncul, objek-objek wisata diperintahkan untuk tutup cukup lama.
Setelah itu, objek wisata dibuka kembali namun dengan peraturan yang cukup ketat. Harus menerapkan protokol kesehatan. Seperti pembatasan kapasitas agar tidak terjadi kerumunan.
Namun kunjungan pun tak kunjung membaik. Sulit pulih kembali normal seperti sebelum pandemi. Jumlah kunjungan pun menurut drastis.
Untuk mempromosikan kembali wisata di Bandung Barat, Hengky menggunakan media sosial Instagram @Hengkykurniawan. Setiap akhir pekan, suami Sonya Fatmala itu kerap mengunggah objek wisata.
Hal tersebut dilakukannya agar wisatawan kembali tertarik untuk datang ke Bandung Barat yang dikenal dengan berbagai keindahan alamnya.
"Untuk beberapa hari ini Jumat, Sabtu, Minggu saya lebih banyak posting keindahan Bandung Barat biar mereka (wisatawan) juga tertarik," pungkasnya.
Baca Juga: Ini Skema Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Susun Padalarang-KBP
Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, tahun lalu Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata hanya sekitar Rp 28,401 miliar lebih.
Rinciannya hotel 9.892.119.987, restoran sebesar Rp 17.141.314.432, dan hiburan mencapai Rp 1.368.410.667.
Pendapatan yang masuk kas Pemkab Bandung Barat itu terjun bebas hingga 50 persen lebih dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp 48,945 miliar lebih.
Rinciannya hotel menyumbang Rp 18.069.667.988, restoran sebesar Rp 26.552.121.850, lalu sektor hiburan menyumbang Rp 4.324.793.294.
"Sektor pariwisata menyumbang PAD sangat besar. Tapi tahun 2020 itu menurun lebih dari 50 persen ketimbang 2019. Intinya sekarang kita harus memutar otak bagaimana menarik wisatawan tapi tak abai protokol kesehatan," ungkap Disparbud KBB, Heri Partomo.
Herry mengatakan, terpuruknya bisnis pariwisata sepanjang tahun 2021 menjadi tugas berat bagi pemerintah dan pengelola wisata untuk kembali mendongkrak kunjungan wisata ke Bandung Barat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Bukan Sekadar Bangunan, Begini Cara Rudy Susmanto Menghidupkan Masjid Raya Pakansari
-
AgenBRILink Jadi Jalan Ibu Rumah Tangga Bangun Usaha di Desa
-
Jangan Anggap Remeh! Ini Cara Tepat Obati Luka Diabetes Agar Terhindar dari Ancaman Amputasi
-
Nama Aura Kasih Terseret Pusaran Korupsi Bank BJB, KPK Mulai Telusuri Aliran Dana dari RK
-
Daftar Lengkap UMK Jabar 2026: Kota Bekasi Paling Sultan, Daerah Kamu Berapa?