SuaraJabar.id - Dua orang korban kecelakaan bus maut masuk jurang di Sumedang, Jawa Barat, kondisinya kritis. Mereka kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat.
Sebelumnya, kecelakaan bus maut ini terjadi di di Jalur Alternatif Malangbong-Wado, Kabupaten Sumedang, Jumat (12/3). Sebanyak 14 orang penumpang menjadi korban dalam kecelakaan bus nahas tersebut.
Humas RSUD Sumedang Dahlan, mengatakan kedua orang tersebut kondisi kesehatannya masih kurang stabil sehingga memerlukan pengawasan ketat di ruang Intens Care Unit (ICU).
"Masih dalam pengawasan ketat, kemarin sore sempat ada penurunan, mudah-mudahan hari ini berangsur membaik," kata Dahlan, seperti dikutip dari Antara, Minggu (14/03/2021).
Menurutnya sejauh ini masih ada enam orang yang menjalani perawatan khusus. Selain dua orang yang dirawat di ICU, ada empat orang korban lainnya yang dirawat di ruang High Care Unit (HCU) dengan kondisi yang relatif membaik.
"Yang dirawat di HCU itu semuanya sudah sadar, hanya saja mereka masih memerlukan perawatan," katanya seraya menyebutkan korban tewas dalam kecelakaan tersebut mencapai 27 orang.
Adapun jumlah korban yang masih dirawat di RSUD Sumedang yakni sebanyak 14 orang, dengan rincian dua orang dirawat di ruang ICU, empat orang dirawat di ruang HCU, dan delapan orang lainnya dirawat di ruang perawatan biasa.
Dahlan mengatakan delapan orang yang dirawat di ruang perawatan biasa itu kondisinya semakin membaik. Menurutnya dalam waktu dekat para korban tersebut sudah bisa pulang ke rumahnya dalam kondisi sehat.
"Semuanya dalam kondisi yang stabil, mudah-mudahan Senin (15/3) bisa pulang," kata dia.
Baca Juga: Cerita Korban Selamat dari Kecelakaan Maut di Sumedang: Sempat Ada Firasat
Selain itu, menurutnya seluruh biaya perawatan korban kecelakaan maut bus di Sumedang itu sudah ditanggung oleh Jasa Raharja.
Namun apabila biaya tanggungan itu tidak mencukupi karena berbagai hal yang memerlukan perawatan khusus, menurutnya Pemerintah Kabupaten Subang sudah bersedia untuk menanggung biaya tambahan tersebut untuk para korban.
"Waktu hari pertama setelah kecelakaan, Pemkab Subang telah menghubungi kami, mereka mengatakan kalau para korban akan menggunakan dana dari Pemda," katanya.
Berita Terkait
-
Cerita Korban Selamat dari Kecelakaan Maut di Sumedang: Sempat Ada Firasat
-
Telan 29 Nyawa, Belum Ada Tersangka dalam Tragedi Bus Peziarah Tanjakan Cae
-
Calon Istri Jadi Korban Kecelakaan Bus Sumedang, Tangis Mempelai Pria Pecah
-
Polisi Masih Selidiki Bus Terjun ke Jurang di Sumedang: Tersangka Belum Ada
-
Polisi Imbau Pengendara Agar Hati-hati Melintasi Tanjakan Cae Wado
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Rumah di Tapos Depok Dibobol Maling, Uang dan Emas Raib Saat Pemilik Keluar Kota
-
Norman Nugraha Jadi Pejabat ke-15 Purwakarta yang Dipercaya Dedi Mulyadi di Jabar
-
Detik-detik Pengungkapan Puluhan KG Ganja di Depok
-
Kasus Keracunan MBG Berulang di Cianjur, Kenapa Sampel Makanan Selalu Negatif Bakteri?
-
Ribuan Siswa Keracunan Massal Program MBG, Dedi Mulyadi Perintahkan Audit Total