SuaraJabar.id - Bukan cuma punya sejarah panjang, Terowongan Sasaksaat di Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ternyata memiliki banyak cerita.
Salah satunya adalah hawa panas yang terasa di dalam terowongan terpanjang di Indonesia itu yang hanya muncuk setiap malam Jumat dan malam Senin.
Adanya hawa panas di tiap malam tertentu itu dikisahkan Krisna Budirohman, salah seorang penjaga Terowongan Sasaksaat.
Krisna sehari-hari bertugas untuk mengecek jalur kereta api di dalam terowongan sepanjang 949 meter itu.
"Paling kalau malam Jumat, malam Senin hawanya berubah panas. Kalau warga sudah biasa," kata Krisna kepada Suara.com kepada Suara.com baru-baru ini.
Ia menambahkan, ada tradisi turun-menurun di terowongan itu. Tradisi yang dimaksud berupa pemotongan hewan jenis kambing dan ayam yang setiap tahunnya dilakukan PT KAI di terowongan aktif terpanjang di Indonesia itu. Tradisi itu dilakukan mendekati tanggal 17 Agustus atau Hari Kemerdekaan Indonesia.
Ia mengatakan, tradisi pemotongan kambing dan ayam itu sudah dilakukan sejak terowongan sepanjang 948 meter itu diresmikan lebih dari seratus tahun lalu.
"Dari zaman Belanda sudah dilakukan. Jadi pas diresmikan tradisi itu sudah ada," kata Krisna.
Ia menjelaskan, tradisi dengan memotong 1 ekor kambing, 1 ekor ayam serta 1 ekor ayam dilepaskan itu sebagai bentuk rasa syukur dan doa keselamatan. Dalam pelaksanannya dihadiri juga oleh tokoh agama dan sesepuh setempat.
Baca Juga: Wisata Lembang Berharap Berkah dari Tradisi Munggahan Jelang Ramadan
"Kambing dan ayamnya pun hasil urunan warga setempat. Kemudian nantinya juga dibagikan lagi kepada warga untuk dimakan bersama-sama," jelasnya.
Tradisi potong hewan di Terowongan Sasaksaat itu harus dilakukan mendekati tanggal 17 Agustus. Jika tidak, percaya atau tidak selalu ada hal-hal aneh dan peristiwa yang terjadi di sekitar terowongan yang terletak di Stasion Maswati dan Stasion Sasaksaat itu.
Menurut cerita yang Krisna dapat dari para sesepuh, sempat warga setempat terlambat melakukan ritual. Lalu peristiwa anehpun terjadi. Dari mulai suara gemuruh dari dalam terowongan seperti ada kereta api pun terdengar.
"Padahal memang gak ada kereta," ucap Krisna.
Suara gemuruh itu, kata dia, seperti pertanda kepada para sesepuh akan adanya kejadian yang tidak diinginkan. Seperti orang tertabrak kereta api. Untuk itu, tardisi potong kambing dan hewan kini selalu mendekati tanggal 17 Agustus.
"Setiap telat ada aja yang kaya gitu. Wallahualam, ada yang celaka di dalam," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras
-
Mitra MBG Disentil Keras, Diwajibkan Sumbang 30 Persen Laba untuk Sekolah