Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 08 April 2021 | 10:25 WIB
Belasan mahasiswa STIE Inaba menggelar aksi unjuk rasa mendesak agar skorsing terhadap mereka dicabut, di depan kantor LLDikti Wilayah IV, Kota Bandung, Senin (5/4/2021). [M Dikdik RA/Suara.com]

Sebelumnya, kabar penyekapan terhadap dosen ini diungkap oleh Sub Koordinator Akademik LL Dikti Wilayah IV, Agus Supriatna. Agus mengaku, informasi itu didapat dari pihak kampus.

"Yang kami dapatkan informasi bahwa kalau masalah demo biasa itu tidak ada masalah, dilindungi oleh undang-undang juga kan. Yang jadi masalah kalau sudah melanggar kode etik, menyandera pimpinan perguruan tinggi sampai jam 12 malam. Saya dapat informasinya seperti itu. Jadi, dijatuhkan lah sanksi (skorsing)," ungkap Agus di kantor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah IV, Kota Bandung, Senin (5/4/2021).

"Penyanderaan oleh mahasiswa (dilakukan) terhadap Ketua STIE Inaba, Wakil Ketua STIE Inaba, lalu wakil ketua bidang kemahasiswaan dan ada beberapa dosen di kampus," imbuhnya.

Saat disinggung apakah Agus telah mengkonfirmasi kabar itu kepada mahasiswa, ia mengatakan konfirmasi semacam itu tidak akan menemukan titik temu.

Baca Juga: Wanita Tewas Bersama Dua Anak Kandung Tinggalkan Surat Wasiat untuk Suami

"Kalau konfirmasi seperti itu tidak akan ada titik temu, jadi mereka (mahasiswa) menganggap tidak ada kejadian itu," katanya.

Sementara itu, menanggapi pemberian skorsing terhadap 20 mahasiswa tersebut, Agus mengaku, pihaknya telah bertemu dengan pihak kampus STIE Inaba untuk mendesak agar sanksi skorsing dicabut.

"Pak Kepala menginginkan tidak ada tawar menawar, cabut skorsing. Cara itu dapat menyelesaikan masalah," katanya

Suara.com telah menghubungi Ketua STIE Inaba untuk meminta konfirmasi ihwal kisruh yang terjadi di kampus tersebut, namun hingga kini, pesan permintaan tak digubris. [M Dikdik RA/Suara.com]

Baca Juga: Geger! Suami Histeris Saat Temukan Istri dan Dua Balita Tewas Tidak Wajar

Load More