SuaraJabar.id - Tak seperti tahun lalu, pemerintah mengizinkan umat Islam untuk menggelar salat Tarawih berjamaah selama bukan suci Ramadan. Meski demikian, pemerintah meminta pelaksanaan salat Tarawih berjamaah digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Selain itu, ustaz yang akan mengisi ceramah Tarawih juga diimbau untuk berceramah secara singkat, tak lebih dari 15 menit. Imbauan itu disampaikan masih dalam rangka kewaspadaan pelaksanaan ibadah Ramadan di tengah pandemi Covid-19.
"Mengurangi durasi, maksimal 15 menit," kata Humas Kemenag Bandung, Agus Saprudin saat dihubungi Suara.com, Rabu (7/4/2021).
Diketahui, pelaksanaan ibadah Ramadan tahun ini lebih longgar dari sebelumnya. Pemerintah, melalui Kementrian Agama, telah mempersilakan pengurus masjid atau musala untuk menyelenggarakan ibadah di dalam masjid, di antaranya salat fardu, salat tarawih dan witir, tadarus Alquran, serta iktikaf. Syaratnya, protokol kesehatan (prokes) diterapkan secara ketat.
Pengurangan durasi cemarah, kata Agus, menjadi bagian dari upaya antisipasi penyebaran pandemi Covid-19 di samping penerapan prokes lainnya seperti pembatasan jumlah jemaah mencapai setengah dari kapasitas masjid, serta pengaturan jarak.
"Ceramah saat tarawih boleh tapi jangan lama-lama. Singkat, ringkas, langsung ke isi," kata Agus.
Agus menegaskan, bagi umat beragama, ibadah merupakan kewajiban. Tapi di samping itu, masyarakat juga penting untuk tetap saling menjaga keselamatan jiwa di tengah pandemi ini.
"Mohon masyarakat dalam pelaksanaan ibadah betul melaksanakan imbauan ini (taat prokes). Kepada seluruh DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) mohon dapat menjalankan anjuran panduan terkait rangkaian ibadah Ramadan di tengah pandemi ini dengan baik," tegasnya.
Agus juga menyinggung ihwal muatan pesan pada setiap ceramah. Lebih baik, katanya, para ustad menyampaikan pesan ceramah yang menyejukkan, sifatnya lebih menjaga kerukunan, menyemangati umat dalam menghadapi pandemi, serta meningkatkan rasa syukur kepada Tuhan.
Baca Juga: Tips Laris Manis Memulai Usaha Online di Bulan Ramadan
"Kepada ustaz yang ceramah di Ramadan, terutama saat tarawih, mohon isinya yang menyejukkan masyarakat. Bukan ceramah yang membangkitkan terorisme," katanya.
"Agar ibadah berjalan baik tapi keselamatan juga terjaga. Saling bisa menjaga," tandasnya. [M Dikdik RA/Suara.com]
Berita Terkait
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
Terkini
-
Jangan Sampai Terlewat! Ini Jadwal dan Cara Daftar Jabar Media Summit 2025
-
Menteri LHK Sentil Pemprov Jabar, Sebut Proyek Sampah Lulut Nambo Monumen Mangkrak 1 Dekade
-
Jabar Media Summit 2025: Ikhtiar Media Lokal Bertahan di Tengah Gempuran Disrupsi Digital dan AI
-
Dukung Akselerasi Ekonomi Kreatif Lokal, Bank Mandiri Tegaskan Komitmen dalam Road to INACRAFT
-
Teladan Sejati, Kisah H. Usa: Ulama Ciseeng yang Danai Pejuang hingga Wakafkan Seluruh Hartanya