Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 09 April 2021 | 19:18 WIB
Mastering Cibodas Canary di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat / [SuaraJabar.id / Ferry Bangkit]

SuaraJabar.id - Kicauan suara burung terdengar dari sebuah rumah sederhana nan elegan di Kampung Babakan Jati, RT 06/05, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) milik Dicky (45 tahun).

Burung-burung itu bukan miliknya, melainkan kepunyaan kicau mania atau pecinta burung dari berbagai daerah. Seperti Jakarta, Tangerang, Bekas dan yang terdekat Kota Cimahi.

"Sekarang ada 12 burung yang bersekolah di sini," ujar Dicky kepada Suara.com

Burung-burung kenari itu diberikan pembelajaran khusus pembentukan suara. Artinya, burung dengan nama alamiah Serinus Canaria itu akan dibentuk agar bisa mengeluarkan berbagai suara.

Baca Juga: Dibalik Gurihnya Wajit Cililin, Ada Larangan Kolonial Belanda

Dari mulai materi isian suara Sanger dan Blackthroat yang merupakan salah satu master favorit bagi burung kenari. Suara kicauannya sungguh merdu, mengalun naik-turun, ngerol panjang dengan nada selalu dinamis.

Kemudian bunyi suara Jalak Suren yang mempunyai suara alasan atau suara asli yang memiliki crecetannya yang khas. Nantinya burung kenari bisa mengeluarkan suara burung Jalak Suren. Suaranya khas mengeluarkan suara crecetan. Akan tetapi, crecetannya harus lah bervolume kecil.

Kemudian burung kenari diberikan materi suara burung Hwamei atau Wambi. Suaranya lantang yang lantang dan penuh variasi menjadi daya tarik tersendiri.

Dicky mengatakan, untuk memastering burung kenari hingga membentuk berbagai suara yang berdua butuh waktu minimal lima bulan. Sementara burung kenari yang 'sekolah' Mastering Cibodas Canary miliknya sudah berusia 1,5 bulan.

Mastering Cibodas Canary di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat / [SuaraJabar.id / Ferry Bangkit]

"Jadi kalau yang masuk ke sini ada yang usianya 1,5 bulan yang usianya baru disapih. Berarti ditambah latihan suara 5 bulan berarti 'sekolahnya' 7 bulan di sini," terang Dicky.

Baca Juga: Usai Rumah Keluarga Aa Umbara, KPK Geledah Lagi 5 Tempat di Bandung Barat

Ada berbagai jenis kenari yang bersekolah di Mastering Cibodas Canary milik Dicky. Dari mulai Yorkshire, F1 dan F2, Hybrid, silangan Yorkshire dan lokal, Scotch Fancy dan sebagainya.

Burung-burung tersebut mulai masuk sekolah di tengah pandemi Covid-19. Tepatnya Oktober lalu ada pecinta burung yang sekolah suara burung di tempat milik Dicky. Rencananya setelah lulus nantinya akan diberikan semacam sertifikat.

"Kalau sekarang belum ada yang lulus. Awalnya cuma 4 yang masuk, sekarang ada 12 burung," ujarnya.

Sekolah burung kenari mulai terpikirkan Dicky sejak Maret 2020. Namun saat itu dirinya tidak langsung membuka program. Melainkan menyusun konsep yang akan ditawarkan kepada pecinta burung.

Setelah itu, konsepnya mulai tercium para kicau mania hingga akhirnya mulai masuklah burung kenari menjadi siswanya pada Oktober 2020.

"Kalau saya awalnya memang hobi dari tahun 1990-an. Tapi waktu itu belum berpikir bikin tempat mastering," ujarnya.

Ia tak hanya sekedar hobi, melainkan mempelajari dan menganalisis termasuk jenis-jenis suara burung. Sehingga pengalaman dan pengetahuannya itu Dicky manfaatkan dengan membuka Mastering Cibodas Canary.

"Tapi sekarang masih terbatas dulu. Masih penyesuaian soalnya. Tapi kalau peminatnya banyak," tukasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More