SuaraJabar.id - Para pekerja harian lepas yang bertugas sebagai pemikul jenazah Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut, Kota Bandung melakukan mogok kerja sejak hari ini, Rabu (21/4/2021).
Mereka mogor kerja karena mengaku belum digaji selama dua bulan ini.
"Kita mempertanyakan kepastian gajian pertanggal berapa, harus punya pegangan. Dijawab kepala UPT, proses, proses sampai kemarin ada pertemuan masih proses kita tanya sampai kapan proses ini belum ada jawaban," kaya Fajar, salah seorang perwakilan pemikul jenazah Covid-19, saat ditemui di TPU Cikadut, Jalan A. H. Nasution, Bandung, Rabu (21/4/2021).
Fajar menyebut, sejak ia dan belasan para pemikul jenazah Covid-19 diangkat sebagai PHL pada Februari lalu, ia mengaku hanya sekali waktu menerima pembayaran gaji.
Baca Juga: Terungkap! Wendy Ditikam Adam saat Melewati Jalan Sepi di Kota Bandung
"Maret menerima gaji tanggal 10. Hampir dua bulan belum," ungkapnya
Padahal, lanjut Fajar, Pemerintah Kota Bandung telah menganggarkan Rp 4 miliar untuk pembayaran gaji, para pemikul jenazah Covid-19.
"Anggaran Rp 4 miliar, tapi untuk keperluan fasilitas dilapangan gaji pegawai masih seperti ini ada apa," kata dia.
Pihaknya berjanji akan kembali bekerja normal setelah adanya kepastian mereka mendapat gaji yang belum mereka dapat.
"Kita berhenti dahulu saja sebelum dikeluarkan," katanya.
Baca Juga: Wendy Dilarikan ke Hotel dalam Kondisi Bersimbah Darah
Sebelum diangkat menjadi PHL dan mendapat gaji dari Pemkot Bandung, tukang panggul jenazah Covid-19 di Pemakaman Cikadut juga pernah mogok lantaran sakit hati ke Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial. Mang Oded menuding mereka melakukan pungli ke keluarga jenazah yang terpapar Covid-19.
Sehingga kini mereka menolak memanggul peti dari tempat parkir hingga liang kubur di Pemakaman Cikadut, Kota Bandung, Rabu (27/1/2021).
Jarak yang ditempuh sekitar 400 meter dari tempat parkir hingga liang kubur. Petugas jasa pikul jenazah di makam Cikadut merasa kecewa dengan Pemerintah Kota Bandung.
Koordinator Jasa Pikul Jenazah Covid-19 Pemakaman Cikadut Bandung, Fajar, mengatakan petugas jasa pikul merasa kecewa karena dianggap melalukan pungli.
"Kita selalu dikatakan pungli, dikatakan pungli yang terlontar dari akunnya Mang Oded, ada juga kata-kata bahwa kita masih aja tega disaat-saat ada jenazah kita memanfaatkan, terus ada kata-kata kita itu berbisnis," ujarnya di Pemakaman Covid Cikadut.
Fajar menuturkan, pihaknya tidak pernah melakukan pungli terhadap proses pemakaman jenazah Covid-19.
Berita Terkait
-
Adu Kekayaan Dedi Mulyadi vs Muhammad Farhan, Siapa Lebih Kaya?
-
Profil Frans Datta, Rektor Universitas Maranatha yang Jawab 'Tantangan' Walkot Bandung
-
Trauma Kasus Yana Mulyana, Wali Kota Bandung Farhan Minta Bimbingan KPK untuk Pencegahan Korupsi
-
Kekayaan Muhammad Farhan di LHKPN, Berani Tolak Suap Proyek Rp3 Miliar
-
Farhan Koar-Koar Ogah Diajak Main Film Usai Jabat Wali Kota Bandung, Siapa Kena Sindir?
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
Pilihan
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
-
Heboh Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Netizen Bandingkan Isi Menu MBG ke Jurnalis Inggris
Terkini
-
Janji Tinggal Janji? Tumpukan Sampah di Pasar Sukanagara Cianjur Jadi Bukti
-
BSU 2025: BRI Permudah Akses Bantuan Sosial Lewat BRImo dan AgenBRILink
-
EIGER Junior Berikan 2.000 Tas Sekolah untuk Anak-Anak di Pelosok Indonesia
-
Kejari Gaspol Usut Korupsi BUMD Jabar: 23 Saksi Diperiksa, Aset Eks Dirut dan Aliran Dana Diselidiki
-
Selamatkan Jurnalis! DPR RI Desak Pemerintah Buat Platform Digital 'Made in Indonesia'