Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani | Ummi Hadyah Saleh
Jum'at, 23 April 2021 | 07:35 WIB
Patroli pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) oleh Tim Masyarakat Peduli Api (MPA) Paralegal Bantaragung di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, Bantaragung, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (22/4/2021) [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

SuaraJabar.id - Jalur pendakian di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) saat ini ditutup sementara selama bulan Ramadhan.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai Wilayah II Majalengka Jaja Suharja mengatakan jalur pendakian akan dibuka kembali pada 13 Mei 2021.

Diketahui jalur pendakian ditutup sejak 13 April sampai 12 Mei 2021.

"Jalur pendakian sekarang ini posisinya sedang ditutup sampai tanggal 13 Mei," ujar Jaja saat berbincang dengan Suara.com di Bantaragung, Majalengka, Kamis (23/4/2021).

Baca Juga: KLHK Patroli Pohon Pinus Mengering di Taman Nasional Gunung Ciremai

Pemandangan Gunung Ciremai di Jawa Barat. (ANTARA/Khaerul Izan)

Jaja menuturkan penutupan sementara TNGC dalam rangka pemulihan ekosistem dan peningkatan sarana jalur pendakian.

"Jadi ini untuk memberikan kesempatan kepada ekosistem di puncak gunung untuk melakukan regenerasi dan menjadi momentum untuk memelihara sarana sarana yang sudah ada atau meningkatkan sarana di jalur pendakian," jelasnya.

Meski jalur pendakian ditutup, pihaknya telah memberikan kesempatan untuk pendaki mendaftar secara online mulai sekarang.

"Walaupun jalur pendakian ditutup akan tetapi booking online masih dibuka untuk nanti pasca lebaran nanti mereka melakukan pendakian," ucap Jaja.

Tak hanya itu, ia menyebut untuk jalur pendakian Apuy, Majalengka, kuota diberikan kepada 420 orang per hari. Jika pendaftaran per hari sudah melebihi angka ini, sistem online di TNGC langsung otomatis dialihkan ke tanggal berikutnya.

Baca Juga: Cegah Karhutla, KLHK Gelar Patroli di Taman Nasional Gunung Ciremai

"Setiap harinya ada kuotanya. Misalnya di jalur pendakian Apuy kuotanya sekitar 420 orang per hari. Kalau sudah melebihi, sistem mengalihkan ke hari berikutnya," tuturnya.

Adapun syarat yang harus dilalui pendaki yakni membawa surat keterangan bebas Covid-19 untuk di luar kabupaten.

Selain itu para pendaki juga harus melalui pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan barang-barang di base camp.

"Kalau persyaratan untuk di luar Kabupaten itu harus membawa surat rapid dan wajib. Karena di Taman Nasional ada protokol baru, harus ada lolos pemeriksaan kesehatan di pintu masuk. Jadi pintu masuk itu ada beberapa item persyaratan yang harus dipenuhi, selain online, ada pemeriksaan kesehatan, ada pemeriksaan barang pendaki," katanya.

Load More