Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 06 Mei 2021 | 04:41 WIB
ILUSTRASI. Objek wisata Farmhouse di Kabupaten Bandung Barat. Di tempat ini, pengunjung bisa berinteraksi dengan hewan ternak seperti kambing. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat bakal menutup objek wisata mulai hari ini, Kamis (6/5/2021) hingga 14 Mei mendatang. Penutupan ini terkait dengan status zona merah penyebaran Covid-19 yang disandang KBB.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Heri Partomo mengatakan pihaknya telah menyiapkan surat edaran sebagai dasar hukum aturan penutup objek wisata tersebut.

"Resmi kita tutup sampai tanggal 14 Mei 2021. Kita sudah buat draf surat edarannya. Tinggal ditandatangani pak bupati," kata Heri saat ditemui, Rabu (5/5/2021).

Menurutnya, aturan penutupan objek wisata telah sesuai dengan kebijakan Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat, di mana, jika berada di zona merah, destinasi wisata harus tutup.

Baca Juga: Daging Kerbau Beku asal India Hilang dari Pasaran, Ada Permainan?

Evaluasi terkait pembukaan objek wisata akan dilakukan setelah tanggal 14 Mei 2021. Disparbud tetap mempertimbangkan kajian Satgas Covid-19 dan peta kerawanan di Bandung Barat.

"Semoga setelah sepekan kondisinya membaik. Zonanya mudah-mudahan jadi orange atau hijau lagi sehingga bisa dibuka lagi," papar Heri.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta destinasi wisata di Jabar yang masuk ke wilayah zona merah ditutup. Ada dua daerah di Jabar yang masuk kategori zona merah yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan menyatakan, berbagai tempat yang saat ini berpotensi menimbulkan kerumunan masyarakat menjelang perayaan hari raya idul Fitri bakal diawasi secara ketat.

"Tempat belanja pasti rame menjelang ramadhan, kita akan kerahkan satpol PP untuk memantau dan sebagainya di tempat tersebut," katanya.

Baca Juga: Lebaran, Pemkab Tangerang Bentuk Tim Monitoring, Awasi Prokes Tempat Wisata

Ia pun akan mendorong masyarakat untuk mentaati penerapan protokol kesehatan Covid-19 selama pandemi ini masih berlangsung. Hal itu merupakan upaya nyata memutus mata rantai Covid-19.

"Kita juga bakal mendorong masyarakat untuk bertransaksi secara online ketika hendak berbelanja memenuhi kebutuhan hari raya seperti baju dan lainnya untuk menghindari kerumunan," ujarnya.

Hengky melanjutkan, sejauh ini penyebaran Covid-19 di wilayahnya lebih banyak di kawasan yang mobilitas penduduknya tinggi.

"Penyebaran tinggi Covid-19 di KBB berdasar data yang saya peroleh itu masih di kawasan Lembang," ucapnya.

Ia menambahkan, berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Bandung Barat dalam menekan angka penyebaran Covid-19 hingga saat ini. Salah satunya dengan memberlakukan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

"Seluruh aparat kewilayahan terus mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan Covid-19 kepada masyarakat hingga tingkat RW dan RT," tukasnya.

Di lain pihak, para pelaku pariwisata di Bandung Barat harus menyimpan harapan untuk mendulang pengunjung saat lebaran harus kandas seiring munculnya kebijakan penutupan tempat wisata.

"Ya, kalau dibilang sedih pasti ada. Tapi, ya kita mengikuti aturan pemerintah untuk kebaikan bersama," kata Manajer Operasional Lembang Park and Zoo, Iwan Susanto saat dihubungi Suara.com, Rabu (5/5/2021).

Iwan mengatakan, hari pertama liburan semestinya menjadi momen bagi pelaku usaha wisata untuk mendulang pengunjung maksimal kapasitas sesuai aturan. Apalagi lebaran tahun lalu pun objek wisata harus tutup.

"Kita masih menunggu surat resmi dari Pemkab Bandung Barat," ucapnya.

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bandung Barat, Eko Suprianto mengatakan, pada dasarnya pihaknya bakal mengikuti kebijakan yang sudah dibuat tersebut untuk menutup objek wisata.

Namun, pihaknya kecewa dengan kondisi di Bandung Barat lantaran memasuki lebaran ini malah kasus Covid-19 meningkat, hingga masuk zona merah penularan kasus tersebut.

"Kami sebagai pelaku wisata wisata sangat kecewa dengan kondisinya, bukan aturannya. Kondisi KBB yang zona merah. Cuma semalam sudah korodiansi dengan temen-temen pengusaha kami harus mengikuti kebijakan tersebut untuk kebaikan bangsa Indoensia," ujarnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More