SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat bakal menutup objek wisata mulai hari ini, Kamis (6/5/2021) hingga 14 Mei mendatang. Penutupan ini terkait dengan status zona merah penyebaran Covid-19 yang disandang KBB.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Heri Partomo mengatakan pihaknya telah menyiapkan surat edaran sebagai dasar hukum aturan penutup objek wisata tersebut.
"Resmi kita tutup sampai tanggal 14 Mei 2021. Kita sudah buat draf surat edarannya. Tinggal ditandatangani pak bupati," kata Heri saat ditemui, Rabu (5/5/2021).
Menurutnya, aturan penutupan objek wisata telah sesuai dengan kebijakan Pemprov Jabar dan Pemerintah Pusat, di mana, jika berada di zona merah, destinasi wisata harus tutup.
Evaluasi terkait pembukaan objek wisata akan dilakukan setelah tanggal 14 Mei 2021. Disparbud tetap mempertimbangkan kajian Satgas Covid-19 dan peta kerawanan di Bandung Barat.
"Semoga setelah sepekan kondisinya membaik. Zonanya mudah-mudahan jadi orange atau hijau lagi sehingga bisa dibuka lagi," papar Heri.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta destinasi wisata di Jabar yang masuk ke wilayah zona merah ditutup. Ada dua daerah di Jabar yang masuk kategori zona merah yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan menyatakan, berbagai tempat yang saat ini berpotensi menimbulkan kerumunan masyarakat menjelang perayaan hari raya idul Fitri bakal diawasi secara ketat.
"Tempat belanja pasti rame menjelang ramadhan, kita akan kerahkan satpol PP untuk memantau dan sebagainya di tempat tersebut," katanya.
Baca Juga: Daging Kerbau Beku asal India Hilang dari Pasaran, Ada Permainan?
Ia pun akan mendorong masyarakat untuk mentaati penerapan protokol kesehatan Covid-19 selama pandemi ini masih berlangsung. Hal itu merupakan upaya nyata memutus mata rantai Covid-19.
"Kita juga bakal mendorong masyarakat untuk bertransaksi secara online ketika hendak berbelanja memenuhi kebutuhan hari raya seperti baju dan lainnya untuk menghindari kerumunan," ujarnya.
Hengky melanjutkan, sejauh ini penyebaran Covid-19 di wilayahnya lebih banyak di kawasan yang mobilitas penduduknya tinggi.
"Penyebaran tinggi Covid-19 di KBB berdasar data yang saya peroleh itu masih di kawasan Lembang," ucapnya.
Ia menambahkan, berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Bandung Barat dalam menekan angka penyebaran Covid-19 hingga saat ini. Salah satunya dengan memberlakukan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
"Seluruh aparat kewilayahan terus mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan Covid-19 kepada masyarakat hingga tingkat RW dan RT," tukasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Warisan Proyek Mangkrak di Meja Dedi Mulyadi, Sanggupkah Akhiri Kutukan 10 Tahun TPPAS Lulut Nambo?
-
Jangan Sampai Terlewat! Ini Jadwal dan Cara Daftar Jabar Media Summit 2025
-
Menteri LHK Sentil Pemprov Jabar, Sebut Proyek Sampah Lulut Nambo Monumen Mangkrak 1 Dekade
-
Jabar Media Summit 2025: Ikhtiar Media Lokal Bertahan di Tengah Gempuran Disrupsi Digital dan AI
-
Dukung Akselerasi Ekonomi Kreatif Lokal, Bank Mandiri Tegaskan Komitmen dalam Road to INACRAFT