Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 18 Mei 2021 | 12:42 WIB
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna (tengah) dihadirkan kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (9/4/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJabar.id - Bupati nonaktif Bandung Barat (KBB) Aa Umbara Sutisna resmi dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Pencopotan Aa Umbara dari DPD Nasdem ditetapkan dalam surat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem Provinsi Jawa Barat nomor 004/SI.M.1/DPW-Nasdem JABAR/IV/2021. Sebagai penggantinya, Ade Sudradjat Usman ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt)

"Aa Umbara sudah diberhentikan per tanggal 16 April 2021. Begitu ditetapkan sebagai tersangka ya sudah. Berarti yang bersangkutan sudah tidak mampu lagi dan tak memiliki kapasitas untuk mengurus partai," kata Plt Ketua DPD Nasdem KBB, Ade Sudradjat Usman, Selasa (18/5/2021).

Keputusan tersebut diambil Partai Nasdem sejak tanggal 16 April 2021, menyusul status tersangka Aa Umbara dalam kasus dugaan korupsi pengadaan barang tanggap darurat bencana pandemi Covid-19 pada Dinas Sosial KBB tahun 2020.

Baca Juga: KBB Minim Kunjungan Wisatawan saat Lebaran, Ini Kata Hengky Kurniawan

Menurutnya, langkah tersebut diambil untuk mendukung langkah hukum KPK. Selain itu, hal tersebut bentuk komitmen partai Nasdem dalam upaya pemberantasan korupsi.

"Masyarakat kita sudah sangat dewasa bahwa seorang pimpinan bisa saja melakukan kesalahan. Dan kita sudah menghukumnya dengan mencabutnya dan menggantinya sebagai ketua partai. Kita konsisten mendukung upaya pemberantasan korupsi," bebernya.

Nasdem mengambil pelajaran besar dari peristiwa korupsi yang menjerat Aa Umbara. Ke depan partai ini akan mempertimbangkan karakter dan integritas seorang calon pemimpin yang akan diusung jadi kepala daerah.

"Ke depan kita akan lihat karakter. Karakter seseorang itu seperti apa, sosoknya. Ini yang kemarin kita abaikan. Sehingga yang dikejar hanya kemenangan dan tidak menilai karakter. Tentu kita bakal perbaiki," tutur Ade.

Usai kasus yang membelit Aa Umbara, partai besutan Surya Paloh itu fokus melalukan konsolidasi internal agar bisa kembali bangkit dan meraih target kemenangan.

Baca Juga: Bos Jembatan di Waduk Saguling Raih Omzet Rp 1,2 Miliar per Tahun

"Yang paling penting justru konsolidasi ke dalam. Kita harus bangkit dan percaya diri untuk kembali berjuang terus menerus," tukasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More