Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 23 Mei 2021 | 11:35 WIB
Ilustrasi geng motor. (Shutterstock)

Upaya transformasi ini diperjuangkan melalui program-program di organisasinya masing-masing. Bukan tanpa tantangan, di antaranya adalah stigma masyarakat yang memandang geng motor dengan konotasi buruk.

"Kami juga memiliki keterbatasan, tidak bisa mampu mengubah stigma di masyarakat sendirian, perlu kolaborasi dan sinergitas dengan berbagai pihak khususnya pemerintahan di Bandung Raya, di Jawa Barat," ungkapnya.

Di samping itu, Donny pun berharap pada media. Pemberitaan media massa, katanya, menjadi instrumen yang dibutuhkan dalam ikhtiar transformasi geng motor ini. Membantu menanggalkan stigma buruk di masyarakat, bukan justru mengembiakannya melalui pemberitaan-pemberitan yang tak objektif.

Donny optimis, jika semua pihak dapat berkolaborasi, maka cita-cita geng motor yang bertransformasi menjadi organisasi masyarakat yang bermanfaat tidak jadi isapan jempol belaka.

Baca Juga: Dukung Palestina, Ribuan Masyarakat Jawa Barat Gelar Aksi

"Media pun saya harap bisa memberitakan berita secara adil terkait organisasi kami. Jika memang masih ada tindakan yang tidak terpuji baik itu termasuk tindakan pidana tentunya saya harap secara objektif memberitakannya," katanya.

"Kami ini perlu dibina bukan, dibinasakan. Sebab kalau dibinasakan pemerintah tidak akan mampu untuk meredam, hanya akan akan menambah situasi semakin liar," tandasnya. [M Dikdik RA]

Load More