Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 28 Mei 2021 | 14:02 WIB
ILUSTRASI garis polisi. [Foto Riauonline]

SuaraJabar.id - Warga di Jalan Kurdi, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung digegerkan dengan temuan mayat bersimbah darah di sebuah ruko yang dijadikan tempat gudang penyimpanan plastik, pada Kamis (27/5/2021) petang. Mayat tersebut, pertama kali ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB.

Belum diketahui pasti siapa yang menemukan mayat tersebut. Saat wartawan tiba di lokasi kejadian pada 18.45 WIB, polisi dan warga sudah berkumpul di ruko no. 75 itu.

Mayat berjenis kelamin pria itu ditemukan dalam kondisi terduduk di dalam ruko. Ia besandar,dalam rak besi yang menjadi tempat untuk menyimpan barang-barang plastik.

Kondisinya masih menggunakan pakaian lengkap, dengan baju kaos hitam polos lengan pendek, serta menggunakan celana pendek.

Baca Juga: Tahu dan Tempe Menghilang dari Pasar Tradisional di Cimahi dan KBB

Dari foto yang didapat wartawan, mayat pria yang diketahui bernama Sulaiman itu nampak bersimbah darah di sekujur tubuhnya. Dalam lingkaran lantai tempat korban duduk tak bernyawa, terdapat juga ceceran darah, serta beberapa barang sepert dus dan sebuah kursi yang dalam keadaan rusak, berada tepat didepannya.

Jika dilihat sekilas, posisi mayat berada di ruang utama dalam ruko yang berukuran 5 meter persegi. Gamabaran ruko itu sendiri, memiliki lebar sekira lima meter dengan panjang kurang lebih tujuh meter. Bangunan itupun memiliki dua lantai. Satu jendala bertralis besi terlihat terbuka di sebelah kiri atas ruko.

"Di sini bangunan rukonya tidak ada pintu keluar dari belakang. Hanya satu pintu," terang salah seorang warga yang rukonya berada tepat disamping ruko tempat mayat Sulaiman ditemukan.

Lingkungan di tempat Sulaiman ditemukan pun, terbilang tidak mengenal satu sama lainnya. Hal itu terbukti dari sulitnya mencari informasi, soal siapa itu Sulaiman.

"Ini dijadikan tempat simpan gudang plastik. Dia punya toko di wilayah Cibadak. Dia (Sulaiman) biasanya memang tidak ikut ke toko," kata warga lainnya.

Baca Juga: Pintu Tergembok dari Luar, Pria Paruh Baya Tewas dengan 9 Luka Tusuk di Dalam Rukonya

Hampir tiga jam lebih, polisi melakukan olah tempat kejadian. Di saat bersamaan terlihat, ada empat orang yang diperiksa oleh polisi, di dalam mobil bernopol D 1195 AAD, dengan merk Avanza keluaran tahun 2012.

Mereka, diduga kuat merupakan keluarga korban dan pegawainya, yang juga dari informasi yang dihimpun, merekalah yang menemukan korban Sulaiman, pertama kali.

Pantauan wartawan di lokasi kejadian, tidak terlihat adanya kerusakan di pintu rolling door, yang menjadi akses utama masuk ke ruko tersebut. Beberapa perbincangan anggota polisi sempat terdengar oleh wartawan, yang menyebutkan, korban ditemukan pertama kali oleh istrinya.

Namun, sebelum korban ditemukan, istrinya memberikan keterangan, jika ruko itu dalam kondisi terkunci dengan menggunakan gembok yang seperti biasanya mereka pakai.

Sang istri yang miliki kunci cadangan, langsung membuka gembok tersebut. Dan ia, temukan Sulaiman, telah tak bernyawa. Saat ditemukan, jam menunjukan sekira pukul 17.30 WIB.

"Kondisi mayatnya, sudah mengeras itu," kata seorang anggota polisi, yang ada di lokasi kejadian.

Dengan pernyataan itu, diduga Sulaiman, telah tewas dengan jangka waktu yang cukup lama. Informasi lainnya korban mengalami luka tusuk pada bagian depan, leher, dan bagian belakang tubuhnya.

Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Adanan Mangopang, yang langsung turun pimpin olah tempat kejadian, menyebutkan, Sulaiman kuat dugaan tewas karena di bunuh. Hal itu dikuatkan dengan adanya luka benda tajam di tubuh korban.

"Ada sembilan luka tusukan. Sekarang korban di bawa ke RS Sartika Asih, untuk dilakukan autopsi," terang Kasat Reskrim, di lokasi kejadian.

Hingga saat ini, ruko tempat tewasnya Sulaiman masih diberi garis polisi. Warga dan beberapa anggota kepolisian masih berada di lokasi kejadian.

Sulaiman sendiri, diketahui baru akan menginjak usia 72 tahun pada Juli 2021 ini. Ia merupakan pria yang berasal dari Bagansiapi, Rokan Hilir, Riau.

Ia menikah Lenny Sukamawijaya, dan memiliki anak bernama Iwan Sanjaya Awaludin. Lenny dan Iwan, tengah diperiksa sebagai saksi berserta dua pegawai tokonya, karena hanya mereka yang memiliki kunci cadangan gembok tempat korban ditemuakan tewas.

"Kita juga tak mendapati adanya barang yang hilang. Kita belum dapat simpulkan apa-apa, sekarang kita masih lakukan pemeriksaan saksi," pungkas Kasat Reskrim

Kontributor : Cesar Yudistira

Load More