SuaraJabar.id - Warga Kompleks Tipar Silih Asih, RW 13 Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggeruduk area proyek tunnel 11.1 trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Gunung Bohong pada Rabu (2/6/2021).
Warga geram dengan aktivitas blasting atau peledakan yang dilakukan pihak pengembang. Sebab, aktivitas untuk menembus Gunung Bohong itu sejak awal sangat mengancam keselamatan warga.
Ketua RT 04/13 Kompleks Tipar Silih Asih, Heru Agam mengatakan, aksi spontan yang dilakukan puluhan warga itu dilakukan tadi pagi.
Warga ingin menyampaikan surat yang berisi peringatan agar blasting tidak dilanjutkan lagi.
"Warga ke sana, saya bikinkan surat resmi jangan sampai ada ledakan lagi. Tapi pimpinannya gak ada di tempat," ujar Heru saat ditemui.
Baca Juga: Tol Jakarta-Cikampek Berlakukan buka Tutup Sampai Kamis Besok, Imbas Proyek KCIC
Seperti diketahui, aktivitas ledakan untuk membuat trase berupa terowongan 11 di Gunung Bohong itu sudah berlangsung sejak tahun 2019.
Ledakan itu berdampak terhadap rumah-rumah warga di Kompleks Tipar Silihasih yang mengalami retakan pada dinding hingga lantai.
Sejak saat itu warga mencoba membuat perlawanan dengan kekuatan seadanya. Mereka meminta aktivitas blasting itu dihentikan sampai ada jaminan keamanan dan keselamatan bagi mereka, yang hingga kini belum didapatkan.
Bukannya dihentikan, ledakan malah semakin menjadi sejak dua bulan terakhir ini. Jaraknya yang semakin dekat dengan pemukiman membuat warga semakin takut dan merasa terancam keselamatan jiwanya.
"Getarannya itu kuat banget kerasa. Perabotan aja sampai bergoyang. Terus waktunya itu gak menentu. Takutnya itu pas warga tidur, tiba-tiba ada ledakan lagi. Ledakan terakhir baru saja sekitar pukul 16.30 WIB," ungkap Heru.
Baca Juga: Sepeda BMX Ini Berani Balapan dengan Skuter Matic
Ketua RW 13 Kompleks Tipar Silih Asih, Rudianto menambahkan, dalam dua bulan terakhir ini ledakan semakin intens dilakukan di terowongan KCJB milik PT KCIC itu.
Dalam sekali, ada sekitar tiga ledakan yang dirasakan langsung dampaknya oleh warga.
"Paling banyak itu pas tanggal 29 atau 31, itu ada 11 kali ledakan dalam sehari. Guncangannya makin kerasa karena titik blastingnya makin deket," beber Rudianto.
Dampaknya, kerusakan rumah-rumah warga pun semakin parah. Selain itu, sumber mata air juga ikut terdampak dengan adanya proyek tersebut.
"Kalau yang hanya retakan di lantai sama dinding itu hampir semua rumah. Tapi kalau yang parah ada sekitar 22 rumah," sebutnya.
Sejak awal, kata dia, warga menolak adanya peledakan. Berbagai upaya pun sudah ditempuh, dari mulai ke Pemdes setempat, kecamatan hingga Pemkab Bandung Barat. Namun semuanya tak bergeming.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
32 Kali Perjalanan Kereta Cepat Terganggu Karena Benang Layangan
-
Gara-Gara Layangan, Operasional Kereta Cepat Whoosh Sering Berhenti
-
Dedi Mulyadi Tegur Langsung Jeje Govinda Perkara Bawa Anak ke Kantor Dinas di Jam Kerja
-
Warganet Tanya Soal Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor, Kang Dedi Mulyadi Samakan Dengan Nabi
-
Beda Reaksi Dedi Mulyadi Soal Lucky Hakim ke Jepang demi Anak vs Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
Terkini
-
Rezeki Dadakan Jumat Malam! 2 Link Dana Kaget Siap Diklaim
-
Kadis Dinsos Bogor: PSK Enggak Perlu Dikirim ke Sukabumi atau Cirebon, Kita Tampung Sendiri
-
Cianjur Selatan Segera Mekar! Bupati Wahyu Genjot Pembangunan Syarat DOB
-
Blue Matter Trio dan Kinematics Juarai The 5th Papandayan International Jazz Competition 2025
-
Didukung KUR BRI, Pengusaha Sleman Ini Sukses Sulap Kelor Jadi Olahan Pangan Berkhasiat