SuaraJabar.id - Kabar tak mengenakan datang dari tenaga kesehatan atau nakes di Kabupaten Tasikmalaya. Jika sebelumnya diberitakan ada nakes yang harus memakai alat pelindung diri atau APD berupa baju hazmat bolong yang ditambal plester, kini diketahui jika nakes di Tasikmalaya sudah 8 bulan belum menerima insentif.
Padahal setiap hari, para nakes ini bejibaku merawat pasien COVID-19. Tak sedikit dari mereka yang juga malah ikut terpapar COVID-19.
Salah seorang nakes yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, insentif tersebut belum dibayar dari bulan Oktober 2020 sampai Juni 2021.
“Tidak kunjung cairnya insentif untuk kami, kendalanya dari mana saya kurang begitu tahu,” ungkapnya kepada HR Online-jejaring Suara.com, Jumat (25/6/2021).
Ia berharap agar insentif tersebut segera cair. Sebab, nakes memiliki risiko yang berat. Terlebih, katanya, akhir-akhir ini Jawa Barat khususnya Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, untuk kasus Covid19 sedang melonjak lagi.
“Rasa takut jelas ada, karena kami juga manusia. Ketika kami berjibaku, segala dikorbankan. Akan tetapi uang lelah kami para nakes yaitu insentif sampai sekarang belum kunjung cair,” tuturnya.
Meskipun beberapa bulan insentif tak kunjung cair, namun ia bersama nakes lainnya tetap serius menangani pasien COVID-19.
“Tidak ada untuk berleha-leha. Soalnya ini bagian dari tangung jawab kami sebagai tenaga kesehatan,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa saat Wakil Gubernur Jawa Barat datang ke Kabupaten Tasikmalaya, akan lebih memperhatikan honorer nakes.
Baca Juga: Hakim dan Pegawai Positif Covid-19, PN Depok Lockdown Satu Minggu
“Kami sangat alhamdulillah sekali. Itu yang para nakes harapkan. Pokoknya kami mengucapkan terima kasih tak terhingga buat pemerintah, yang sangat memperhatikan nasib kami,” ucapnya.
Akan tetapi, sambungnya, ia memohon jangan hanya ucapan belaka, namun harus dengan bukti nyata.
“Jadi tolong buat pemerintah, perhatikan untuk jasa lelah keringat kami yang setiap waktu selalu berjuang,” pungkasnya.
Sementara Itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dr. Heru Suharto, mengaku sudah mengusulkan terkait nakes yang insentifnya belum cair 8 bulan lamanya tersebut.
“Kami dari pihak dinas hanya merekap saja. Namun Kita sudah usulkan ke pemerintah pusat. Mudah-mudahan segera cair. Bahkan, kabupaten lain pun sama menunggu sebetulnya,” singkat Heru.
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
Terkini
-
IPB University Larang Keras Sivitas Akademika Kerja Sama dengan Israel
-
Guru Besar IPB ke Influencer: Hati-hati Sampaikan Informasi Kesehatan
-
Telapak Tangan Basah Bikin Minder? Jangan Pasrah, Ini 5 Solusi Hiperhidrosis dari Dokter Ahli
-
Keringat Berlebih di Telapak Tangan? dr. Stella Aprilia Bocorkan Cara Jitu Mengatasinya
-
Empat Dosa Lingkungan: Kinerja Menteri LHK Disorot, Hanya Berani Segel Tanpa Sidang?