Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 01 Juli 2021 | 13:51 WIB
Seorang balita tengah mengikuti swab test di Puskesmas Jayagiri, Lembang, Bandung Barat pada Kamis (1/7/2021). Sebelumnya di Puskesmas ini, diteukan balita yang positif virus Corona varian Delta. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Bayi di bawah umur lima tahun atau balita di Kabupaten Bandung Barat terinfeksi virus Corona varian Delta. Kekinian, balita tersebut menjalani isolasi mandiri atau isoman bersama orang tua mereka.

Balita tersebut dinyatakan positif virus Corona varian Delta yang pertama kali ditemukan di India setelah dilakukan uji sampel genom sequencing Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Kasus varian delta genom sequencing ada di sini. Untuk balita tersebut dirawatnya di rumah, isolasi mandiri. Karena memang tidak ada yang bergejala," ungkap Penanggungjawab Klinis Puskesmas Jayagiri, Lembang, Suci Rayansari kepada wartawan, Kamis (1/6/2021).

Dari hasil tracing atau pelacakan yang masih dilakukan, diduga kuat sumber paparan COVID-19 pada balita tersebut yakni dari rekam jejak perjalanan luar daerah yang dilakukan keluarganya.

Baca Juga: Hari Ini Mulai Adakan Vaksin Anak 12 Tahun ke Atas, Anies Sebut Baru Jakarta yang Terapkan

"Dari hasil tracing ini ada rekam jejak perjalanan. Informasinya ke Bogor tapi harus kita pastikan lagi," terangnya.

Suci menyebut pada 10 Juni lalu pihaknya menyerahkan 79 sampel untuk diuji. Namun pihaknya tidak mengetahui berapa sampel yang diambil genom sequencing hingga didapat hasil seorang balita terpapar COVID-19 varian Delta.

"Tapi kami engga tahu berapa yang diambil genom sequencing sampai akhirnya keluar 2 hasil itu. Karena gak semua mungkin diambil, yang diambil itu yang CT di bawah 20," ungkap Suci.

Suci mengatakan sejak beberapa waktu lalu kasus COVID-19 terhadap balita dan anak-anak sudah banyak, bukan hanya ketika varian delta menyebar beberapa hari belakangan ini.

"Anak-anak mulai banyak kena itu dari awal. Misalnya ibunya positif bayi ikut positif, karena anak disusui kan. Tapi dengan adanya kasus ini ya kita terus tingkatkan 3T dan meminta disiplin menerapkan protokol kesehatan," tandasnya.

Baca Juga: Heboh Varian Delta, Inisiatif Masyarakat Ikut Tes Swab Meningkat 10 Kali Lipat

Selain balita yang terkonfirmasi positif COVID-19 varian delta tersebut, ada pula seorang balita lainnya yang dinyatakan positif COVID-19 varian lokal dengan kode B.1.466.2.
Kondisi bayi tersebut juga dinyatakan sehat.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Bandung Barat mengonfirmasi virus Corona varian Delta sudah menginfeksi warga Kabupaten Bandung Barat (KBB). Dari warga yang terinfeksi varian Delta, dua di antaranay masih bayi di bawah umur lima tahun atau balita.

Kepastian itu didapat berdasarkan hasil pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing (WGS) pada spesimen yang diterima di Lembaga Biologi Molekuler Eijkmen (LBM Eijkmen) tanggal 20 Juni 2021, yang dikeluarkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Berdasarkan surat dari LBM Eijkmen bahwa dari sampel yang mereka periksa memang varian Delta dari virus korona sudah ada di Bandung Barat," kata Sekretaris Daerah KBB, Asep Sodikin saat ditemui Pemkab Bandung Barat, Rabu (30/6/2021).

Berdasarkan data yang dirilis LBM Eijkmen, ada tiga warga Bandung Barat yang terinfeksi SARS-CoV-2 varian Delta (B.1.617.2). Ada dua orang Balita dari PKM Cipeundeuy dan PKM Jayagiri serta anak usia 5-18 tahun dari PKM Ngamprah.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More