Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 25 Agustus 2021 | 06:00 WIB
Forum RT RW Kota Tasikmalaya menyerahkan beras jelek ke pihak Bulog sebagai simbol bahwa masyarakat menolak beras PPKM yang tidak layak konsumsi. [HR Online]

SuaraJabar.id - Puluhan warga yang tergabung dalam Forum silaturahmi atau Forsil RT/RW mendatangi kantor DPRD Kota Tasikmalaya, Sela (24/8/2021).

Mereka menggeruduk gedung dewan untuk mengadukan kondisi buruknya kualitas beras bantuan PPKM.

Forsil menyoal terkait buruknya kualitas beras bantuan PPKM bagi warga Tasikmalaya. Mereka mengklaim, banyak warga yang mengeluh lantaran beras PPKM bau bahkan berwarna kuning dan hitam.

Dede Sukmajaya, Ketua Forsil Kota Tasikmalaya mengatakan, pihaknya gabungan ketua RT dan RW datang ke DPRD Kota Tasikmalaya berkaitan dengan bansos PPKM berbentuk beras 10 Kg.

Baca Juga: Sejumlah Wilayah Berhasil Turunkan Level PPKM, Kemendagri Minta Pemda Jangan Lengah

“Kami datang kesini atas desakan para RT dan RW di Kota Tasikmalaya, terkait bantuan beras 10 kg ini tidak layak konsumsi, karena di bawah standar,” ucapnya.

Ia menyebut, masyarakat yang mengeluhkan ketidaklayakan beras bantuan PPKM ini hampir 90 persen.

Hanya saja, warga tidak berani untuk bersuara dan mengembalikan.

“Tadi pihak Bulog menyampaikan jika ada beras yang kualitas jelek bisa diganti yang lebih layak, tetapi kita tahu bahwa beras pengadaan Bulog dari tahun 2019, sudah 2 tahun bayangkan saja, otomatis kan kualitasnya sangat rendah,” geramnya.

Pihak Bulog pun sebagai penyedia beras bantuan PPKM, mengklaim bahwa beras yang mereka distribusikannya tersebut layak untuk masyarakat konsumsi.

Baca Juga: Masih PPKM Level 4, Delapan Mall di DIY Akhirnya Dibuka

“Tapi pada faktanya di lapangan masyarakat komplain, beras PPKM di Tasikmalaya tidak layak,” jelasnya.

Keluhan masyarakat selain beras bau berwarna kuning dan hitam, saat sudah dimasak jelas terlihat sangat tidak layak.

“Kami bertanggung jawab atas apa yang masyarakat komplenkan terhadap Bulog selaku penyedia dan pemerintah sebagai pemberi bantuan,” katanya.

Pihaknya pun menyerahkan beras jelek ke pihak Bulog sebagai simbol bahwa masyarakat menolak beras PPKM yang tidak layak konsumsi tersebut.

“Beras ini tidak layak konsumsi, gak tahu kalau untuk ayam, doyan atau tidak, yang jelas sangat tidak layak,” pungkasnya.

Klaim Beras PPKM di Tasikmalaya Layak Konsumsi
Sementara itu, Eka Yonata, Kasi Pengembangan Bisnis Industri Kantor Bulog Subdivre Ciamis mengklaim beras yang mereka salurkan kepada warga tersebut layak.

“Kalau menurut saya sih itu beras sudah standar kami, tapi kalau masyarakat yang melihat tentu beda, karena masyarakat beda sifat,” kata Eka.

Ia mengakui jika beras PPKM tahun 2021 ini merupakan pengadaan di tahun 2019 dan 2020.

“Kalau yang komplain ke kami sebetulnya ada saja, cuma pada prinsipnya kita langsung mengganti jikalau ada laporan yang beras tidak layak,” ungkapnya.

Load More