Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 26 Agustus 2021 | 20:09 WIB
Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kabaranahan Kemhan) Marsekal Muda TNI Yusuf Jauhari saat memberikan sambutan pada Upacara First Steel Cutting atau Pemotongan Plat Baja Pertama, di PT Daya Radar Utama, Lampung, Kamis (26/8/2021). [ANTARA/HO-Humas Setjen Kemhan]

SuaraJabar.id - Arsenal TNI AL akan kembali bertambah setelah Kementerian Pertahanan (Kemhan) memesan dua kapal patroli Offshore Patrol Vessel (OPV) dan OPV 90 meter buatan dalam negeri.

Sebelumnya, sebuah kapal cepat rudal trimaram juga baru saja diluncurkan dari galangan kapal ke laut. Kapal perang canggih yang diluncurkan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono itu diberi nama KRI Golok 688.

Kini dua kapal patroli Offshore Patrol Vessel (OPV) dan OPV 90 untuk TNI AL mulai dibangun.

Dimulainya pembangunan kedua kapal perang tersebut ditandai dengan pemencetan tombol oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kabaranahan Kemhan) Marsekal Muda TNI Yusuf Jauhari didampingi Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksamana Muda TNI Puguh Santoso, dan Komisaris PT Daya Radar Utama Steven Angga Prana pada Upacara First Steel Cutting atau Pemotongan Pelat Baja Pertama, di Lampung, Kamis (26/8/2021).

Kabaranahan Kemhan dalam sambutannya mengatakan Upacara First Steel Cutting adalah momen penting sebagai tanda dimulainya proses pembangunan fisik kapal dan diharapkan menjadi awal yang baik untuk kelanjutan pembangunan kapal.

Pembangunan OPV dan OPV 90 meter di PT Daya Radar Utama ini, kata Yusuf, merupakan salah satu bentuk pembinaan industri pertahanan dalam negeri yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam membangun kapal perang di masa mendatang serta mendorong pemulihan ekonomi nasional.

"Hal ini seiring dengan program pemerintah untuk mewujudkan industri pertahanan dalam negeri yang unggul, tumbuh, tangguh, dan dapat bersaing di kancah industri perkapalan internasional. Pengadaan kapal ini, merupakan investasi pemerintah dalam mengelola kekayaan laut sebagai potensi ekonomi yang memberikan kontribusi bagi pemulihan dan peningkatan perekonomian nasional," kata Yusuf dikutip dari Antara.

Baca Juga: Jadi Buronan Kamboja, Kapal Tanker Pencuri 300.000 Barel Minyak Ditangkap TNI AL

Kabaranahan Kemhan berharap jajaran PT Daya Radar Utama dan Satgas Yekda OPV dan OPV 90 meter beserta jajarannya dapat bekerja sama dengan baik dalam melaksanakan pembangunan kedua kapal perang OPV dan OPV 90 meter sehingga kapal ini nantinya diterima sesuai dengan tepat mutu dan tepat waktu.

Pelaksanaan kegiatan First Steel Cutting Kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) dan OPV 90 meter dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19.

Load More