SuaraJabar.id - Kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) memang tak memiliki deretan pantai-pantai menggoda seperti wilayah pesisir Jawa Barat.
Selama ini Lembang lebih terkenal dengan wisata pegunungan. Mulai dari hutan, curug atau air terjun, hingga agro wisata.
Lembang juga dikenal memiliki banyak wahana wisata. salah satunya Floating Market Lembang.
Jika objek-objek wisata lain hanya menawarkan suasana dan wahana wisata yang itu-itu saja, maka floating market menawarkan sesuatu yang berbeda. Ada danau buatan di sana.
Bukan hanya sekedar danau buatan, namun pengelola juga mengusung konsep pasar apung yang menjadi ciri khas dan pembeda dengan objek wisata lainnya.
Pasar apung tersebut menjual berbagai macam kebutuhan wisatawan mulai dari souvenir hingga berbagai menu kuliner lokal. Alat tukarnya pun menggunakan koin dengan pecahan Rp 10 ribu dan Rp 5 ribu.
Operational Manajer Floating Market, Melani Karnadi mengatakan, konsep kuliner apung sendiri terinspirasi dari pasar apung yang berada di Sungai Martapura, Samarinda, Kalimantan Selatan.
"Kita ingin menyajikan kuliner kuliner. Ingin ambil konsep seperti pasar terapung di Kalimantan," ujar Melani kepada Suara.com, Jumat (27/8/2021).
Sekedar diketahui, objek wisata di kawasan Lembang, rekreasi memang untuk saat ini belum diperbolehkan beroperasi lantaran status Bandung Barat masih berada di Level 3 penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Baca Juga: Masih Berisiko, Ekonom Minta Pemerintah Tak Buru-buru Buka Objek Wisata
Namun untuk bisnis pariwisata lainnya seperti restoran sudah diperbolehkan untuk dibuka dengan pembatasan ketat mengingat pandemi COVID-19 masih berlangsung. Begitupun di Floating Market.
Jajanan kuliner apung yang memang menjadi ciri khasnya pun kini sudah bisa dinikmati pengunjung. Namun untuk objek rekreasinya masih ditutup sesuai kebijakan pemerintah.
Dengan mengusung konsep resto outdor, Melani meyakini Floating Market aman untuk dikunjungi masyarakat meskipun untuk sementara ini hanya bisa menikmati kulinernya saja.
"Kita kan areanya luas juga, terbuka jadi lebih aman untuk konsep restonya. Kita juga akan mensyartakan vaksin COVID-19 ke depannya sebagai syarat masuk," pungkasnya.
Keberadaan kuliner apung itupun membuat pengunjung kagum. Apalagi dengan alat tukarnya menggunakan koin. Selain itu, bonus alam yang masih segar menjadi kesempatan pengunjung untuk mandi udara segar.
"Saya datang dari Bekasi, panas. Pas datang ke sini sekalian juga menghirup udara segar. Terus tempatnya juga asyik, ada kuliner apungnya," kata Intan Setiati (36), salah seorang pengunjung.
Tag
Berita Terkait
-
Ragunan Buka Malam? Satwa Bisa Stres! Ini Kata Pejabat TMR
-
Gammi Bawis: Sensasi Pedas Mendidih Bikin Ketagihan di Bontang Kuala
-
Karimunjawa, Surga Tersembunyi yang Siap Jadi Destinasi Wisata Favorit
-
Akses Sulit Bikin Wisata Sepi? Ini Bukti Transportasi Bisa Dongkrak Pariwisata
-
Aniva, Kawasan Kuliner dan Gaya Hidup yang Laris Manis di Gading Serpong: Apa Istimewanya?
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Mobil SMAN 5 Taruna Brawijaya Hantam Truk di Tol Jombang, Empat Orang Terluka Parah
-
Denda PBB Dihapus dan Pajak di Bawah Rp100 Ribu Gratis di Kabupaten Bogor
-
Hormat ke 'Nyi Roro Kidul' Jadi Polemik, Pemprov Jabar Jawab dengan Agenda Kirab Kerajaan Sunda
-
Hormat ke 'Nyi Roro Kidul' di Kirab HUT RI, Dedi Mulyadi Dihujat dan Dituding Punya Obsesi
-
Semarak HUT RI ke-80: Ketika Tenaga Medis Masa Depan Berdandan Ala Timnas di SMK Moestopo