SuaraJabar.id - Kajian potensi tsunami megathrust yang dipicu gempa dahsyat di selatan Selat Sunda direspon oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Sukabumi.
BPBD Kabupaten Sukabumi meningkatkan kewaspadaan seiring adanya potensi gempa magnitudo 8.7 yang dapat memicu tsunami setinggi 20 meter.
Kewaspadaan sangat diperlukan mengingat tsunami setinggi 20 meter itu bisa menerjang pesisir Sukabumi hanya dalam tempo 20 menit pascagempa.
BPBD dan BMKG, mulai melakukan uji coba alat deteksi tsunami yang sudah terpasang di sejumlah titik di Palabuhanratu.
Tanggal 26 setiap bulan, sirine peringatan tsunami akan dibunyikan pada pukul 10.00 WIB sebagai salah satu upaya untuk memastikan alat tersebut berfungsi.
"Ini kan baru ada 2 lokasi, kedepannya kita berharap bisa memasang di beberapa titik lagi karena Palabuhanratu adalah ibu kota Kabupaten Sukabumi dengan jumlah penduduk tinggi. Satu alat jangkauan suaranya hingga radius dua kilometer terdengar," jelas Anita Mulyani, Plt kalak BPBD Kabupaten Sukabumi, Kamis (26/8/2021).
Anita juga menegaskan ini adalah salah satu upaya mitigasi dari ancaman tsunami di pesisir Sukabumi. Selain alat deteksi, jalur evakuasi warga dari pemukiman pinggir pantai menuju tempat aman juga menjadi pekerjaan rumah pemerintah baik pusat maupun daerah.
"Megathrust itu cepat atau lambat akan terjadi, pada saat terjadi itulah bagaimana kita harus mewaspadainya. Ini yang masih kita juga sama-sama berpikir, mengefektifkan alat deteksi tsunami, kemudian menyusun program mitigasi bencana termasuk edukasi pada masyarakat, seperti saat kejadian mereka harus lari kemana," sambung Anita.
Lalu seperti apa pemodelan tsunami megathrust dari selatan selat sunda tersebut berdampak pada pesisir Sukabumi.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Sulut, BMKG Ingatkan Potensi Gempa Bumi Susulan
Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG melalui Kabid mitigasi gempabumi dan tsunami Dr Daryono menyebut pesisir pantai Sukabumi akan dihantam gelombang tsunami dari megathrust selatan Selat Sunda dalam 20 menit.
Dr Daryono memposting beberapa tulisan terkait potensi tsunami megathrust ini.
"Tsunami di Selat Sunda dapat dipicu oleh erupsi gunungapi dan gempa tektonik yang bersumber di zona megathrust," tulis Daryono yang sudah mengizinkan Sukabumiupdate.com-jejaring Suara.com, mengutip postingan media sosialnya, pada Jumat (27/8/2021).
Dalam tulisan tersebut ia fokus membahas dampak tsunami tersebut pada pantai-pantai di Jakarta.
Namun ia juga memposting gambar hasil kajian dan penelitian BMKG yang memperlihatkan jika pemodelan tsunami Selat Sunda akibat gempa magnitudo 8,7 itu terjadi, dampaknya tidak hanya Jakarta, bahkan pesisir selatan Banten dan Jawa dan barat Sumatera akan lebih terdampak.
Dalam gambar tersebut memperlihatkan bahwa pesisir selatan Sukabumi seluruhnya terdampak dari potensi tsunami megathrust. Ada 9 kecamatan yang berada di pesisir pantai selatan Sukabumi mulai dari Cisolok hingga Tegalbuleud.
Dalam peta pemodelan tsunami megathrust yang mengambil data dari BATNAS dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dan ASRI tersebut, dijelaskan detail waktu dan waktu dan ketinggian tsunami di seluruh wilayah terdampak . Untuk wilayah pesisir Sukabumi ombak dengan ketinggian rata-rata 3 hingga 20 meter.
Berita Terkait
-
Gempa Poso Sulawesi Tengah: Dampak Kerusakan, Korban, dan Penanganan Terkini
-
Kondisi Terkini Jaringan Listrik PLN Pasca Gempa Poso
-
29 Warga Luka-Luka dan Satu Gereja Rusak Akibat Gempa Bumi Poso
-
CEK FAKTA: Benarkah Video Kapal Terhempas Ombak Ini dari Tsunami Rusia?
-
4 Fakta Gempa 6,4 Magnitudo Guncang Papua, Bangunan Rusak hingga 4 Kali Gempa Susulan!
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
Terkini
-
Semarak HUT RI ke-80: Ketika Tenaga Medis Masa Depan Berdandan Ala Timnas di SMK Moestopo
-
Butuh Uang Tunai Mendesak? Ini Daftar ATM 24 Jam di Cianjur yang Bisa Jadi Penyelamat
-
Dua "Dosa Besar" Pemerintah yang Diungkap Dedi Mulyadi di HUT RI
-
Warga Cirebon Akan Demo Kenaikan Pajak PBB ? Ini Himbauan Kapolres
-
4 Fakta Penahanan Guru Ngaji yang Cabuli 9 Gadis di Puncak