SuaraJabar.id - Vaksinasi siswa SMP di Kabupaten Ciamis, jawa Barat terkendala masih adanya orang tua yang tak mengizinkan anaknya mengikuti vaksiasi COVID-19.
Kepala UPTD Puskesmas Pamarican, Kabupaten Ciamis, Tata Sudinta mengungkapkan, pemahaman orang tua siswa yang kurang mengenai vaksinasi ini menjadi kendala terbesar bagi mereka dalam menjalankan vaksinasi bagi pelajar.
“Kendala paling utama adalah masalah pemahaman dari para orang tua siswa,” ungkapnya, Kamis (2/9/2021) dikutip dari HR Online-jejaring Suara.com.
Menurutnya, orang tua (ortu) siswa tidak mengizinkan anaknya untuk ikut vaksinasi Covid-19, karena masih ada rasa takut.
Baca Juga: Sebanyak 60 Persen Nakes di Sleman Sudah Menerima Booster
“Seperti halnya hari pertama vaksin saat ini. Masih banyak orang tua siswa yang belum mengizinkan anaknya untuk divaksin,” ujarnya saat memantau pelaksanaan vaksinasi di SMPN 1 Pamarican.
“Sehingga, target sasaran vaksinasi siswa SMP jelas tidak akan tercapai,” imbuhnya.
Lebih lanjut Tata menambahkan, pelaksanaan vaksinasi terhadap siswa SMP, pihaknya akan melaksanakan selama dua hari kerja.
“Hari pertama kita laksanakan di kampus SMPN 1 Pamarican. Sementara untuk hari kedua besok, kita laksanakan di kampus SMPN 3 Pamarican,” katanya.
Sementara itu, pantauan HR di lapangan, pelaksanaan vaksin Sinovac tahap pertama bagi siswa SMPN 1 Pamarican tersebut dipantau anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Ciamis.
Baca Juga: Erick Thohir Minta Rakyat Segera Vaksinasi Biar Ekonomi Cepat Pulih
Kepala SMPN 1 Pamarican, Handoko mengatakan, pihaknya saat ini telah mengajukan sebanyak 635 target siswanya yang ikut vaksinasi.
“Kita bekerjasama dengan Polri dan TNI. Sedangkan sebagai pelaksana vaksin ini adalah Puskesmas Pamarican,” katanya.
Lebih lanjut Handoko menuturkan, bahwa ada kendala untuk mengejar target 635 siswa SMP 1 Pamarican yang ikut vaksinasi Covid-19.
Kendala tersebut yaitu sebagian para orang tua siswa masih belum mengizinkan anaknya untuk divaksin.
“Maka dari target 635, yang sudah mendapatkan izin boleh ikut vaksin itu baru sebanyak 398 siswa,” tutur Handoko.
Sementara agar vaksinasi bisa berjalan sesuai target, pihaknya akan melakukan pendekatan dan sosialisasi terhadap para ortu siswa.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Penampakan 95 Hektar Lahan Pertanian Terendam Banjir di Ciamis
-
Singgung soal Konspirasi Anti-Vaksin, Menkes: Cacar hingga Covid Hilang karena Vaksinasi
-
CEK FAKTA: Satpol PP Bakal Paksa Warga Ikut Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates, Benarkah?
-
Investasi Kesehatan Terbaik: Mengapa Imunisasi Penting untuk Generasi Emas Indonesia?
-
Ini Perbedaan Penyakit Hepatitis A, B, C, D, dan E
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi