SuaraJabar.id - Usia Mustopa bin Ija Banten sudah tak muda lagi. Pria senja yang kerap disapa Abah Kecrik itu kini sudah berusia 97 tahun.
Di usianya senjanya, Abah Kecrik memilih tinggal di pedalaman Kabupaten Purwakarta. Tepatnya di Kampung Cijurey, RT 14/05, Desa Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan setelah hijrah dari Banten.
Ternyata Abah Kecrik bukan sosok sembarangan. Ada alasan kuat ia tinggal di wilayah perkampungan yang hanya dihuni beberapa rumah. Ia adalah kuncen Gunung Hejo, gunung yang dikenal dengan hal-hal mistis dan berbagai mitos.
Gunung itu terletak berdekatan dengan rumah Abah Kecrik dan hanya dipisahkan ruas Jalan Tol Cipularang KM 96-97.
Di atas gunung tersebut, terdapat makam keramat atau petilasan raja-raja Pajajaran di zaman dahulu seperti Prabu Siliwangi. Itulah mengapa banyak orang datang untuk berziarah ke gunung ini.
Petilasan itu ditandai dengan batu dibungkus kain putih dikelilingi pagar besi di sebut-sebut tempat yang pernah disinggahi Prabu Siliwangi. Petilasan itu berdiameter kurang lebih 1,5 x5 meter.
"Awalnya saya juga tidak tahu di sana ada makam keramat soalnya kan hutan belantara," ujar Abah Kecrik kepada Suara.com, Selasa (7/9/2021).
Ia tak ingat betul kapan percisnya mendatangi Gunung Hejo. Namun diperkirakan sebelum Tol Cipularang dibangun tahun 2003. Ketika itu Abah Kecrik datang ke gunung tersebut ia menginap di sana selama 40 hari 40 malam.
Ia hanya membawa bahan-bahan untuk membuat kecrik atau jalan penangkap ikan yang dibuatnya selama berada di sana yang membuatnya disapa Abah Kecrik.
Baca Juga: Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia: Ketahui Mitos dan Fakta Tentang Bunuh Diri
"Saya enggak makan dan minum di sana. Buat kecrik terus," ucapnya.
Puluhan hari berada di Gunung Hejo tanpa makan dan minum, tubuh Abah Kecrik pun semakin melahirkan. Ia pun turun digendong oleh kuncen sebelumnya yang disebut Abah Ita.
Setelah itu, Abah Kecrik beserta anak-anak Abah Ita dikumpulkan. Ia pun ditunjuk menjadi salah satu pewaris untuk menjadi Gunung Hejo. Abah Kecrik heran ketika itu sebab ia merasa tak punya bekal ilmu untuk itu.
"Saya juga bingung. Saya diminta jadi penerusnya," tutur Abah Kecrik.
Sejak ditunjuk itulah ia mulai bertugas bersama anak Abah Ita lainnya bernama Abah Jaya. Abah Kecrik pun menjadi salah satu saksi ketika Gunung Hejo hendak ditembus untuk dijadikan jalur Tol Cipularang.
Namun hal-hal diluar nalar terjadi ketika gunung tersebut akan ditembus. Alat peneropong tiba-tiba rusak hingga alat berat mati mendadak.
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Krisis Air PDAM Tirta Kahuripan Kian Parah, Netizen Kepung Medsos Desak Dedi Mulyadi Turun Tangan
-
Dedi Tantang Purbaya Buka Data! Bantah Endapkan Triliunan Uang Rakyat di Deposito
-
Dedi Mulyadi Murka Dituding Timbun Dana Rp4,17 T, Tantang Menkeu Purbaya Buka Data Daerah Lain
-
Geger! Respons Pemangkasan Dana Pusat, Dedi Mulyadi Pangkas Jam Kerja ASN di Jabar
-
Duet Rudy-Jaro Ade Pecah! Kompak Turun Tangan Binasakan Jutaan Rokok Ilegal di Pakansari