SuaraJabar.id - Fenomena mengubah konsep objek wisata dari hanya sekedar rekreasi menjadi kemasan restoran menjadi tren kekinian di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Fenomena perubahan konsep itu mulai terlihat belakangan ini ketika objek wisata tak kunjung dibuka selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.
Sementara restoran dan penginapan diizinkan tetap beroperasi dengan pembatasan ketat.
Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) KBB, sedikitnya ada sekitar 12 objek wisata yang kini lebih mengedepankan konsep restoran dibandingkan objek rekreasinya.
Baca Juga: Sandiaga Uno Gelar Sayembara Penamaan Objek Wisata Sekitar PLTA Koto Panjang
"Ada 12 objek wisata yang sudah pada bertransformasi (menjadi restoran)," ungkap Wakil Ketua PHRI KBB, Eko Supriyanto saat dihubungi Suara.com, Senin (13/9/2021).
Menurut Eko, perubahan konsep bisnis pariwisata itu lumrah terjadi. Bukan karena terdesak di tengah pandemi Covid-19, tapi, kata dia, karena kreativitas dan pandai dalam memanfaatkan peluang.
"Memang sekarang mulai beralih karena kreativitas dari pengusaha. Yang memungkinkan adalah kuliner," ujar Eko.
Tren perubahan konsep tersebut menjadi berkah tersendiri bagi pelaku bisnis pariwisata di Bandung Barat.
Sebab dengan konsep restoran outdor dengan perpaduan alam ternyata menjadi daya tarik bagi pengunjung.
Baca Juga: Poster Jadul Burger King Tahun 80an Viral, Harganya Jadi Sorotan
Konsep tersebut sangat menyedot pengunjung. Hal itu terlihat dengan adanya peningkatan pengunjung pada akhir pekan lalu. Bukan hanya dari Bandung Raya, banyak juga yang berasal dari luar daerah.
"Kuliner di KBB khususnya Lembang bisa menjadi unggulan sekarang. Kan sudah terlanjur memiliki view jadi itu jadi salah satu fasilitas untuk menarik pengunjung selain kuliner," ungkap Eko.
Meski geliat bisnis pariwisata di Bandung Barat mulai meningkat, PHRI bersama para pelaku usaha lainnya sepakat untuk melakukan pembatasan dan protokol kesehatan seperti yang sudah diatur pemerintah.
Vaksinasi Covid-19 menjadi syarat wajib bagi pengunjung yang ingin memasuki kawasan wisata Lembang.
"Kami mensyaratkan vaksin yang datang ke tempat kami. Kami sadar pandemi musuh bersama jadi kami menjalalan perushaan sesuai arahan pemerintah dan melihat peluang main yaknk restoran," pungkas Eko.
Sejauh ini, objek wisata yang baru diizikan dibuka baru The Lodge Maribaya yang masuk dalam daftar uji coba di KBB penerapan aplikasi peduli lindungi. Uji coba akan dilakukan selama sepekan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tutup 600 Gerai di Amerika, Subway Terancam Bangkrut
-
Bye-bye Antre! Reservasi Meja Instan & Promo Eksklusif di Aplikasi Ini
-
Bagaimana Inovasi Anak Muda di Bandung Barat Bantu Petani Beradaptasi dengan Perubahan Iklim?
-
Ironwood Steak & Grill: Makan Steak Sambil Menikmati Pemandangan Lapangan Golf
-
Waduk Bening Widas, Bendungan yang Merangkap Jadi Tempat Wisata di Madiun
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi