Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 16 September 2021 | 09:06 WIB
Santri tutup telinga [instagram]

SuaraJabar.id - Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah santri tutup telinga mereka saat ada lantunan musik di kegiatan vaksinasi Covid-19 viral di jejaring media sosial.

Tak sedikit yang merespon video viral itu dengan mengatakan para santri tersebut sudah terpapar radikalisme karena menganggap musik haram.

Di tengah polemik itu, putri Presiden Republik Indonesia ke empat, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid agkat bicara.

Ia menyebutpemandangan santri yang menutup telinga mereka saat musik diputar bukanlah tanda jika santri tersebut sudah terpapar radikalisme.

Baca Juga: Stafsus Presiden Nyinyir, Mardani: Orang di Lingkaran Jokowi Terkesan Rendahkan Pesantren

Apalagi jika santri tersebut memang sengaja diminta oleh gurunya untuk fokus menghafal Alquran. Maka mereka praktis akan konsentrasi penuh.

Putri Presiden RI ke-IV Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid. (Suara.com/M. Yasir)

“Jadi kalau anak-anak ini oleh gurunya diprioritaskan untuk fokus pada hafalan Alquran dan diminta untuk tak mendengar musik, itu bukan indikator bahwa mereka radikal,” kata Yenny Wahid, dikutip dari Instagram-nya Rabu (15/9/2021).

Pada kesempatan itu, dia justru mengingatkan agar jangan sampai memperuncing keadaan dan keterbelahan masyarakat RI. Dia pun kemudian mengajak masyarakat untuk saling mengerti satu sama lain.

“Yuk kita lebih proporsional dalam menilai orang lain. Janganlah kita dengan gampang memberi cap seseorang itu radikal, seseorang itu kafir dan lain-lain,” kata dia terkait santri tutup kuping dengar musik itu.

Yenny justru mengaku senang melihat para guru dari santri-santri ini mengatur agar mereka divaksinasi.
Dengan divaksin, mereka bukan saja melindungi diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekeliling mereka dari ancaman Covid-19.

Baca Juga: Soal Santri Tutup Kuping, Sujiwo Tejo Sentil Orang Ngaku Demokratis tapi Ngejek

Kedua, lanjutnya, menghafal Alquran bukanlah sesuatu yang mudah karena memang butuh suasana hening dan konsentrasi tinggi.

Unggahan Yenni Wahid soal santri tutup kuping dengar lagu barat [instagram]

“Memang dibutuhkan suasana tenang dan hening agar lebih bisa berkonsentrasi dalam upaya menghafal Quran," kata dia.

Sebelumnya diberitakan Suara.com, Sebuah video para santri yang menutup telinga tengah menghebohkan dunia maya. Tampak mereka tengah mngantre vaksin di sebuah ruangan. Namun dengan kompak, santri tersebut menutup telinga karena ada musik barat yang diputar.

Dalam video itu, diperkirakan para santri masih duduk di bangku sekolah lanjutan. Dengan rapi, mereka duduk di bangku yang telah dipersiapkan.

Para santri kompak menunduk, dan memegang sembari menutup telinganya, karena di lokasi vaksin tengah diputar musik barat.

Lalu narasi dari video ini mendukung keterangan aksi para santri. Dengan narasi pernyataan dimulai dengan kalimat "Masya Allah, santri kami sedang antre vaksin," ujar suara yang diduga sang guru.

Dengan menyebut pujian lalu ia menambahkan, jika di tempat vaksin tengah diputer lagu Jeremy Zucker, yang dinyanyikan Comethru.

"Qodratullah, di tempat vaksin ini diputar musik. Anda lihat jika santri-santri kami tengah menutup telingannya, agar tidak mendengarkan musik ini," ujar sumber suara.

Ia pun menutup dengan turut menutup pernyataanya dengan pujian,"Barakallah," ucapnya.

Denny Siregar sebagai yang memposting video ini, kemudian menulis narasi jika ia menjadi panitia di lokasi vaksin COVID-19, tersebut, akan memutar lagu lebih aliran yang lebih keras.

"Kalo gua petugasnya, langsung gua setelin mereka Metallica. "Exit light.. enter nightttt !" tulis Denny.

Load More