SuaraJabar.id - Kantor Pusat PT KAI di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung digeruduk puluhan orang yang tergabung dalam dalam Perkumpulan Persaudaran Pensiunan KAI atau esk karyawan PT KAI, Selasa (28/9/2021).
Mereka mendatangi kantor PT KAI untuk menuntut pihak manajemen membayarkan hak tunjangan kesehatan, hari raya dan gaji ke-13.
Ditemui di sela kegiatan unjuk rasa, Ketua Perkumpulan Persaudaraan Pensiunan PT KAI eks Perum Agus Dwi Wuryanto mengatakan, memasuki tahun 2020 tunjangan-tunjangan itu tak kunjung diberikan.
Padahal ketiga tunjangan itu rutin dibayarkan oleh menajemen PT KAI kepada seluruh pensiunan.
Baca Juga: Polda Jawa Barat Digugat Gara-gara Terbitkan SP3 Kasus Penggelapan
"Tunjangan kesehatan tidak dibayarkan sejak dua tahun lalu, termasuk gaji ke-13 dan Tunjangan Hari Raya," kata Agus di sela aksi.
"Hari ini kita lakukan aksi perlawanan karena kesehatan anggota dan pensiunan, 3.000 orang, belum juga dibayarkan. Dan teman-teman tidak mendapatkan tunjangan. Padahal berdasarkan perjanjian kerja bersama, menulis kewajiban untuk kesehatan diselenggarakan pusat," bebernya.
Menurut Agus, karena tunjangan BPJS Kesehatan tak lagi dibayarkan, otomatis para pensiunan ini harus membiayai kesehatannya sendiri.
"Padahal semua sesuai amanat yang telah disepakati di dalam Perjanjian Kerja Bersama dan juga diatur dalam pasal 87 UU 19 Tahun 2003, tentang BUMN," ucapnya.
Agus mengaku pihaknya sempat melakukan mediasi bersama dengan Direktur SDM PT KAI tetapi belum membuahkan hasil.
Baca Juga: Tuntut Kepala Dinas Minta Maaf, Emak-emak Geruduk Disdik Aceh
"Ada hal yang membuat kami sakit hati, karena efisiensi karena perintah Menteri BUMN Erick Thohir, padahal kantornya dimewah-mewahkan hingga memakan Rp 5 miliar, kami (tunjangan para pensiunan) Rp 1,5 M saja tidak bisa karena alasannya efisiensi," ujar Agus.
"Teman-teman kami yang sakit stroke dan lain sebagainya harus berobat sendiri, padahal kewajiban negara berdasarkan UU harus membayar," katanya.
Pihaknya pun mengancam bila tuntutan aksi demi eks karyawan PT KAI ini tak digubris, kemungkinan perkumpulan akan menggelar aksi dengan jumlah peserta aksi yang lebih banyak. "Ini pintu masuk untuk mengetuk hati PT KAI ini," tutupnya.
Berita Terkait
-
Demo di Kementerian HAM, Massa Tuntut Hentikan Kekerasan di Papua
-
Persib Back to Back Juara Jadi Kado Terindah Umuh Muchtar di Usia 77 Tahun
-
Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
-
Gaji ke-13 Cair, Sri Mulyani Harap Daya Beli Masyarakat Bergairah Lagi
-
Menkeu Sri Mulyani: Gaji ke-13 ASN Cair Bulan Juni Ini
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
-
Belanja Frozen Food Hemat Tanpa Ribet, Ini Deretan Promo Alfamart Sampai 15 Juni 2025
-
Bau Busuk Sambut China di SUGBK: Media Indonesia Dilarang Meliput!
-
Rekomendasi 10 Skincare Terbaik untuk Pria, Bikin Wajah Cerah dan Awet Muda!
-
5 Rekomendasi Skincare Merek Terkenal untuk Pelajar dan Mahasiswa, Harga Murah dan Wajah Sehat!
Terkini
-
Mengerikan! Begini Kondisi Air Liur Para Perokok
-
Jusuf Kalla Minta Pemerintah Jangan Hanya Salahkan Preman, Tapi..
-
Waspada! Jabar Diguncang 118 Gempa Sepanjang Mei 2025, BMKG Beri Imbauan Penting
-
Fakta Baru Longsor Cirebon, BNPB Sebut Insiden di Gunung Kuda Adalah Kecelakaan Kerja
-
Kebijakan Dedi Mulyadi Pukul Telak Pariwisata Bekasi, Kunjungan Pelajar Anjlok Drastis