Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 04 Oktober 2021 | 14:24 WIB
ILUSTRASI-Endang Abdul Malik, warga Desa Sinagar Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, membagikan 3 ton telur gratis kepada warga. [Ayotasik.com/Irpan Wahab Muslim]

SuaraJabar.id - Peternak ayam petelur di Tasikmalaya saat ini tengah berada di masa sulit. Anjloknya harga telur ayam di level peternak hingga menyentuh Rp 15.500 membuat mereka kewalahan.

Kondisi menurunnya harga telur ayam secara drastis ini terjadi sejak beberapa bulan lalu.

Di pasaran sendiri, harga telur ayam berada di kisaran hara Rp 16 ribu hingga Rp 17.500 per kilogramnya.

Untuk mengerek kembali harga telur ayam ke kondisi normal, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya perintahkan 7 ribu pegawai negeri sipil (PNS)-nya untuk membeli telur ayam ke peternak dengan harga normal Rp 18 ribu.

Baca Juga: Periksa Tempat Tidur Nenek SL, Polisi Terkejut Temukan Barang Ini

Dengan turunnya harga telur ayam, sejumlah peternak pun membagikan telur ayamnya kepada masyarakat secara gratis.

Aksi tersebut sebagai bentuk penyampaian aspirasi mereka kepada pemerintah agar harga telur ayam bisa kembali normal.

Di Kabupaten Tasikmalaya, seorang peternak ayam petelur membagikan telur ayam kepada masyarakat hingga mencapai 3 ton.

Di Kota Tasikmalaya, Ikatan Pegawai Bank Indonesia (IPBI) memborong telur ayam dari peternak dan dibagikan kepada yayasan yang mengurus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Menyikapi harga telur ayam yang belum stabil, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya pun mengambil langkah-langkah strategis untuk menstabilkan harga dan membantu meringankan beban para peternak ayam petelur.

Baca Juga: Harga Jagung dan Pakan Unggas di Banyuwangi Juga Kian Mahal

Salah satu langkah yang diambil Pemkot Tasikmalaya adalah membuat kebijakan dengan menginstruksikan seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan pemkot untuk membeli telur langsung dari peternak.
“Saya sudah instruksikan seluruh PNS untuk membeli telur dari peternak dengan harga normal RP18 ribu per kilogram,” ujar Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, Senin (4/10/2021).

Orang nomor satu di Kota Tasikmalaya ini menuturkan, pihaknya sudah berkoodinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terkait dengan harga telur ayam yang masih berada di bawah harga normal.

“PNS itu sekitar 7 ribu orang. Kalau seorang membeli satu kilogram, berarti sudah 7 ton telur yang bisa diserap dari peternak,” ucap Muhammad Yusuf.

Muhammad Yusuf mengatakan, instruksi yang diberikan kepada para PNS tersebut bertujuan agar harga telur ayam yang turun drastis bisa kembali normal, sehingga para peternak ayam petelur tidak mengalami kerugian yang cukup besar.
“Kita sudah bikin suratnya untuk disebarkan ke masing-masing satuan perangkat daerah (SKPD) agar bisa dilaksanakan secepatnya,” kata dia.

Turunnya harga telur ayam di pasaran terutama di tingkat peternak sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu.

Akibatnya, para peternak ayam petelur mengalami kerugian karena harga jual telur tidak sebanding dengan harga produksi yang harus dikeluarkan untuk membeli pakan dan menggaji pegawai.

Dengan kebijakan yang dikeluarkan, Pemkot Tasikmalaya berharap dalam beberapa waktu ke depan harga telur ayam bisa kembali normal.

Load More