SuaraJabar.id - Kementerian Sosial RI merilis data yang cukup memprihatinkan mengenai Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Data tersebut mengungkap ada 1,7 juta jiwa yang masuk kategori miskin. Angka kemiskinan itu lebih dari separuh penduduk Kabupaten Cirebon yang berjumlah 2,2 juta jiwa.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Rahmat Sutrisno meminta semua pihak termasuk kepala desa dan lurah dapat menindaklanjuti angka kemiskinan di wilayahnya.
"Berdasarkan data dari Kemensos, orang miskin di Kabupaten Cirebon ada 1,7 juta, padahal penduduk kita berada di angka 2,2 juta jiwa. Untuk itu perlu kerja sama semua pihak.termasuk kepala desa dan lurah untuk menindaklanjuti data ini," kata Rahmat di Cirebon, Senin (15/11/2021) dikutip dari Antara.
Data 1,7 juta tersebut kata Rahmat, sudah melalui pendataan ulang, karena sebelumnya orang miskin di Kabupaten Cirebon tercatat 1,9 juta.
"Dari 1,7 juta tersebut setelah dicek rupanya ada warga yang seharusnya tidak masuk kategori miskin tetapi masuk ke dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), sehingga angka tersebut menjadi fokus kita bersama," tuturnya.
Rahmat menjelaskan Kementerian Sosial mempunyai indikator untuk kategori kemiskinan. Bahkan, itu merupakan landasan untuk mengetahui masyarakat yang mana kategori miskin maupun yang rentan miskin.
Untuk itu para kepala desa dan lurah, harus bisa menerapkan indikator dari Kementerian Sosial. Sehingga nantinya data itu benar-benar sesuai dengan kenyataan di lapangan.
"Kepala desa dan lurah harus benar-benar selektif, sehingga bisa melihat warga mana yang memang masuk kategori miskin dan yang rentan miskin. Nanti datanya akan menjadi valid," katanya.
Baca Juga: Rehat Sebentar di Timika, Mensos Lanjut Terbang Menuju Agats untuk Serahkan Bantuan
Berita Terkait
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Belasan Anak Dikira Terlibat Kerusuhan di DPRD Cirebon, Menteri PPPA Ungkap Fakta Sebenarnya!
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
2 Cara Cek dan Daftar DTKS Online untuk Mendapatkan Bansos Pemerintah
-
Cara Ambil Bansos Rp900 Ribu di Kantor Pos, Bisa Diwakilkan Asal Bawa KTP dan KK
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Joget Penuh Kemewahan! Viral Video Pesta Diduga Anggota PAN Ini Bikin Publik Geram
-
Bandung Diterjang Badai! Pohon Beringin Raksasa di Alun-Alun Ujung Berung Tumbang
-
Karyawan Ruko Ini Tewas Setelah 3 Hari Berjuang Melawan Luka Bakar Akibat Truk BBM Terguling
-
Penjara Bukan Solusi? Jabar Uji Coba Pidana Kerja Sosial, Bersih-bersih Tempat Ibadah Jadi Opsi
-
Ada Apa? Dedi Mulyadi ke Ruang Kerja Kepala Kejari Purwakarta