SuaraJabar.id - Angka perceraian di kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) tergolong tinggi dalam dua tahun terakhir atau ketika pandemi COVID-19 melanda.
Berdasarkan data Badan Kepegawaian dan Pengelola Sumber Daya Manusia (BKPSDM) KBB, jumlah PNS yang mengajukan permohonan perceraian mencapai 52 orang. Rinciannya, tahun 2020 ada 29 orang dan tahun 2021 ada 23 orang.
Dari jumlah total tersebut, sebanyak 32 orang sudah diterbitkan Surat Keputusan (SK) perceraian dari Pemkab Bandung Barat. Rinciannya tahun 2020 ada 23 orang yang terbit, dan tahun 2021 ada 9 orang yang terbit.
Kemudian masih ada 19 PNS yang sedang berproses. Rinciannya, tahun 2020 ada 5 orang dan tahun 2021 ada 14 orang. Sedangkan yang memilih rujuk dalam dua tahun terkahir hanya 1 orang.
"Paling banyak guru, dan kebanyakan yang menggugat justru perempuannya itu yang karena statusnya sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara)," ungkap Kepala BKPSDM KBB Asep Ilyas, belum lama ini.
Dirinya membeberkan, ada berbagai faktor pemicu perceraian PNS atau ASN di Bandung Barat. Namun kebanyakan didominasi karena faktor ekonomi. "Banyak faktornya. Ada faktor ekonomi, sebagian kecil ada juga karena perselingkuhan," sebut Asep.
Ia menjelaskan, para abdi negara yang hendak bercerai sendiri diwajibkan untuk mengajukan permohonan ke BKPSDM. Kemudian nantinya pihaknya akan memanggil pihak penggugat dan tergugat untuk dimintai keterangan.
Setelah masih-masing dipanggil, PNS dan pasangannya akan dipertemukan untuk dilakukan mediasi. Pemkab Bandung Barat sendiri, kata Asep, memiliki tim penasihan perkawinan yang bertugas memberikan saran kepada ASN yang hendak bercerai.
"Intinya penasihat perkawinan itu untuk memberikan semacam masukan. Dua-duanya dipanggil supaya bisa islah atau bagaimana," kata Asep.
Jika tidak ada titik temu dan cerai adalah jalan terkahir bagi PNS, maka pihaknya baru akan mengeluarkan rekomendasi sesuai aturan. "Yang udah tidak bisa dibendung, dinasihati ya sudah dilimpahkan ke Pengadilan Agama, diberikan semacam pengantar dari kita," pungkas Asep.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Manusia Prasejarah Diduga Pernah Ada di 29 Gua Kars Citatah Bandung Barat
-
5 Masalah Percintaan yang Dianggap Paling Menyakitkan, Pernah Alami?
-
Oknum Polisi Selingkuh 16 Kali Diperiksa Propam, Begini Kata Kapolres Sibolga
-
Menurut Primbon Jawa, Ini 2 Weton Wanita Suka Selingkuh
-
Puluhan Ribu PNS Terima Bansos, Anggota DPR Soroti Data Warga Miskin
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Desa Penghasil Pajak di Jawa Barat Jadi Prioritas Dedi Mulyadi
-
Untuk Anak Indonesia di Pelosok, EIGER Kirim Ribuan Tas Sekolah dari Mentawai sampai Halmahera
-
CCTV Ungkap Misteri Remaja Tewas di Cibinong, Diduga Korban Tawuran
-
Beton Readymix WSBP Berperan Besar dalam Menyukseskan Infrastruktur Transportasi Jawa Barat
-
Wakil Kepala Toko Alfamart Jadi Otak Pembunuhan dan Pemerkosaan Karyawati