SuaraJabar.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan Danone-Aqua meresmikan kerjasama pemasangan sumur resapan melalui Program Tahan dan Simpan Jadi Cadangan Air (Hansip-Cai), yang dilaksanakan Selasa (30/11/2021) di Kantor ex-BKPP Bogor, Jawa Barat. Acara peresmian tersebut turut dihadiri oleh Ridwan Kamil, Gubernur Jabar, Walikota Bogor, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Kepala Dinas Sumberdaya Air Provinsi Jabar.
Ridwan berharap kepada tim Danone-Aqua untuk dapat terus menjadi panutan di bidang penyelamatan lingkungan dan mengkampanyekan gerakan Sumur Resapan #BijakBerplastik ini secara berkelanjutan.
"Saya sangat yakin, apabila kampanye sumur resapan ini dijadikan budaya di Jawa Barat, maka hal tersebut dapat menjadi solusi dalam menghadapi potensi banjir. Karena aliran air dapat tertangani dengan masuk ke dalam sumur resapan ini," ujar Ridwan Kamil.
Menurutnya, Danone-Aqua merupakan perusahaan pertama yang menggunakan botol terbuat dari bahan daur ulang yang pabriknya berada di Padalarang. Kerjasama antar pihak ini merupakan bentuk komitmen Danone-Aqua untuk mendukung perlindungan sumber daya air, sekaligus mengimplementasikan ekonomi sirkular di Indonesia.
Pembangunan Sumur Resapan #BijakBerplastik di Jabar diharapkan dapat membantu peresapan air, mencegah air menjadi run-off yang berpotensi menjadi penyebab banjir, sekaligus sebagai cadangan air tanah.
Baca Juga: Gibran Berencana Bangun Sumur Resapan Penanganan Banjir di Solo, Saingi Anies Baswedan?
Di samping itu, pembangunan Sumur Resapan #BijakBerplastik turut memanfaatkan sampah plastik non ekonomis, atau jenis plastik dengan nilai ekonomi rendah (low value) seperti kantong plastik hitam, plastik kemasan multilayer/sachet, diapers dan alumunium foil dengan cara diolah demi membawa nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar.
Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo menjelaskan, sejalan dengan visi bersama untuk terus menjaga keberlanjutan sumber daya air, pihaknya berkomitmen mendukung Pemerintah Provinsi Jabar dalam aksinya membangun sumur resapan di beberapa wilayah yang menjadi titik banjir.
"Komitmen ini akan diwujudkan dalam beberapa fase, pada tahap awal ini, kami menyedikan 20 sumur resapan #BijakBerplastik yang merupakan inovasi Danone Indonesia dan Institut Pertanian Bogor. Terbuat dari 150 kilogram sampah plastik non ekonomis, sumur resapan ini mampu menyerap air 16.000 liter. Inovasi dan kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan solusi dan menjawab beberapa tantangan sekaligus, yaitu isu pengelolaan sampah plastik non ekonomis dan upaya untuk menampung cadangan air tanah serta mengurangi risiko banjir," kata Karyanto.
Sumur resapan #BijakBerplastik memiliki keunggulan daripada sumur resapan konvensional. Bentuknya yang knock down membuat pemasangan lebih praktis dan memudahkan proses mobilisasi. Selain itu kontruksinya juga kuat serta tahan lama. Sumur ini mampu pun meresapkan air lebih banyak.
Proses pembuatan sumur resapan ini juga telah dikembangkan sedemikian rupa dan telah di uji secara fisik, mikroplastik, maupun material, melalui laboratorium tersertifikasi untuk memastikan bahwa seluruh bahan yang digunakan tidak memberikan dampak kepada lingkungan ataupun air yang diresapkan.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), telah terjadi 788 peristiwa banjir hingga 15 September 2021.
Di sisi lain, Indonesia juga turut mengalami isu kekeringan disaat musim kemarau, yang salah satunya diakibatkan oleh kurangnya infiltrasi air kedalam tanah. Untuk itu dibutuhkan pembangunan sumur resapan baik di daerah, hulu, tengah, maupun hilir, yang dapat menampung debit air disaat musim hujan dan mengembalikannya kembali sebagai cadangan air tanah.
Danone-Aqua telah meneguhkan komitmen menjadi pionir dalam mendukung penyelesaian sampah kemasan plastik di Indonesia sejak tahun 2018 melalui gerakan #BijakBerplastik.
Baca Juga: Demi Beli Alat Berat, DPRD DKI Pangkas 62 Persen Anggaran Sumur Resapan Program Anies
Upaya tersebut diwujudkan melalui tiga komitmen penting, diantaranya: mengumpulkan lebih banyak kemasan plastik dari yang di produksi, melakukan edukasi kepada 100 juta konsumen, dan mengembangkan inovasi kemasan plastik untuk mencapai 100% kemasan yang bisa didaur ulang, diguna ulang atau dijadikan kompos pada tahun 2025.
Berita Terkait
-
Kang Dedi Mulyadi Ngomel Lihat Jemuran CD di Pinggir Jalan, Ya Allah Enggak Kira-kira
-
Tukang Parkir SMP Beri Pesan Menohok ke Dedi Mulyadi: Jangan Cuma Ingin Terpilih
-
Didatangi Nenek Berhijab Pink dari Jauh, Dedi Mulyadi Syok : Cari Duda Sampai Sini?
-
Siapkan Rp 20 triliun, Kang Dedi Mulyadi Akan Aktifkan 11 Jalur Kereta Api di Jabar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
Terkini
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura