SuaraJabar.id - Cara Blokir STNK Motor, sebenarnya sangat mudah untuk dilakukan. Pemblokiran biasanya dilakukan oleh setiap kendaraan yang sudah dijual.
Meski demikian, masih banyak pemilik kendaraan enggan mengurus surat blokir pada STNK tersebut. Hal itu pun berakibat terkena pajak progresif yang membuat biaya pajaknya menjadi lebih mahal dari biasanya.
Untuk melakukan blokir STNK ini wajib dilakukan tanpa alasan apapun, karena untuk menghindari penyalahgunaan kendaraan ke depannya, terutama saat sudah berpindah tangan.
Bagi sebagian orang, mengurus blokir surat kendaraan ini adalah hal yang menyita waktu dan dianggap sulit. Padahal sebenarnya sangat mudah dan cepat.
Baca Juga: Begini Syarat Perpanjang STNK Mobil Mulai dari Datang Kantor Samsat Hingga Online
Lalu, bagaimana cara Blokir STNK Motor secara mandiri tanpa haru memakai biro jasa? Simak penjelasan dibawah ini, yang telah dirangkum dari beberapa sumber.
1. Cara Blokir STNK Motor/Mobil Secara Online
Saat ini cara blokir STNK motor dan mobil sudah bisa dilakukan secara online. Jadi tak perlu lagi datang ke kantor samsat.
Namun, tidak semua daerah memiliki layanan ini. Salah satu yang sudah menerapkannya adalah DKI Jakarta. Berikut cara blokir STNK motor atau mobil secara online.
- Buka website pajakonline.jakarta.go.id
- Buat akun terlebih dahulu dengan memilih menu “Daftar”yang terdapat pada bagian kanan atas
- Selanjutnya, nanti akan diarahkan untuk mengisi data diri sesuai dengan KTP, seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon dan lain-lain. Masukan juga Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) apabila memilikinya.
- Apabila langkah diatas tadi sudah selesai, klik bagian “Saya setuju Dengan Syarat dan Ketentuan Diatas”, baru setelah itu klik “Daftar”
- Setelah itu, buka email dan lakukan aktivasi akun melalui email yang dikirimkan oleh BPRD Jakarta.
- Jika akun telah aktif, langkah selanjutnya klik menu “Login” dan masukan alamat email serta password yang telah dibuat sebelumnya.
- Jika password sudah masuk ke homepage pajakonline.jakarta.id, pilih menu “PKB” pada bagian kiri.
- Masih di menu PKB, klik”pelayanan” lalu di menu pelayanan pilih “Permohonan Lapor Jual”.
- Klik menu “Ajukan Lapor Jual” untuk memilih kendaraan mana yang ingin diblokir.
- Isi semua data yang diperlukan. Pada tahap ini juga harus mengunggah beberapa dokumen kendaran yang akan diblokir STNK-nya, antara lain. Fotokopi KTP pemilik kendaraan, surat kuasa bermaterai dan fotokopi KTP jika diwakilkan, Fotokopi surat pembayaran atau bukti pembayaran, fotokopi STNK atau BPKB, fotokopi KK, surat pernyataan yang bisa dinduh di bapenda,Jakarta.go.id
- Periksa kembali apakah data diri dan pembeli kendaraan sudah benar. Dan langkah terakhir cara blokir STNK motor/mobil adalah klik tombol “kirim” dan tunggu hingga proses pengajuan pemblokiran oleh Bapenda DKI Jakarta. Apabila telah disetujui, informasi pemblokiran akan dikirim melalui email atau terlihat di kolom PKB.
2. Cara Blokir STNK Motor di Kantor Samsat
Baca Juga: Jalan Masuk Pondok yang Diblokade Calon Kades Kalah di Jember Sudah Dibongkar Polisi
Cara blokir STNK motor atau mobil dengan cara datang ke kantor samsat, tentunya, harus datang ke Samsat Induk sesuai wilayah kendaraan yang terdaftar. Cara lengkapnya sebagai berikut.
- Siapkan syarat-syarat dokumen yang telah disebutkan diatas
- Kemudian nantinya akan diminta untuk pergi ke bagian blokir progresif
- Setelah itu, akan diminta untuk mengisi formulir pemblokiran dengan tanda tangan materai Rp.10.000
- Jika sudah selesai, serahkan semua dokumen dan formulir pendaftaran kepada petugas samsat dan tunggu hingga petugas memanggil nama anda
- Ketika dipanggil, nantinya akan menerima fotokopi formulir yang telah diberi cap resmi sebagai bukti permohonan blokir kendaraan.
Penjelasan di atas merupakan cara blokir STNK moto/mobil baik datang ke kantor samsat maupun secara online. Dan untuk selanjutnya, yang harus diketahui apabila tidak melakukan blokir tersebut, pastinya akan mendapat kerugian.
Apa kerugianya? Berikut penjelasannya.
Kerugian Apabila Tidak Melakukan Blokir STNK Motor/Mobil:
Terkena Pajak Progresif
Jika saat ini pajak yang dialami membengkak, padahal hanya memiliki satu kendaraan saja, silahkan saja di ingat-ingat kembali, apakah sudah melakukan Blokir STNK motor/mobil yang sudah dijual atau hilang. Jika hal tersebut belum dilakukan, maka itu merupakan hal yang wajar apabila tagihan pajak membengkak.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
eBay hingga Maskapai Belanda Resmi Diblokir di Indonesia
-
Mau Jual Avanza atau Innova Kesayangan? Ini Dokumen yang Wajib Dimiliki sebelum Kendaraan Laku
-
Viral Pegawai di Loket Asyik Nge-Game saat Antrean Warga Membludak: Push Rank Dulu Lah!
-
Diblokir Komdigi, World App Bantah Simpan Data Iris Mata Orang Indonesia
-
Rincian Biaya Perpanjang STNK Tanpa KTP Pemilik Lama, Tak Perlu Ribet
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
6 Pilihan Sepatu Lari Hitam-Putih: Sehat Bergaya, Terbaik untuk Pria dan Wanita
-
Pak Erick Thohir Wajib Tahu! Liga Putri Taiwan Cuma Diikuti 6 Tim
-
5 Rekomendasi Tas Sekolah Terbaik, Anti Air dan Tali Empuk Hindari Pegal
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah dengan NFC Terbaru Juli 2025
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Masih Lancar!
Terkini
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi