SuaraJabar.id - Blockchain adalah teknologi yang belakangan semakin populer di Indonesia. Tak hanya di komunitas IT, teknologi blockchain juga kian familiar di kalangan masyarakat awam. Popularitas blockchain tak lepas dari manfaat yang ditawarkan.
Namun, sebelum membahas lebih detail mengenai kelebihannya, Anda harus lebih dulu memahami apa itu blockchain dan cara kerjanya. Yuk simak artikel seputar teknologi blockchain berikut ini.
Pengertian Blockchain
Blockchain terdiri dari dua kata, yakni block yang artinya kelompok dan chain yang berarti rantai. Penamaan tersebut mencerminkan cara kerja blockchain yang menggunakan sumber daya komputer untuk menciptakan blok-blok yang terhubung satu sama lain. Tujuannya mengeksekusi transaksi.
Blockchain berbentuk rantai blok urut yang dirangkai dan didistribusikan bersama. Setiap blok terdiri dari ledger (buku besar) dan tiga elemen, yakni data, hash, dan hash dari blok sebelumnya.
Baca Juga: Tokoin Siap Melangkah Menuju Metaverse Dunia Baru Crypto dan Blockchain
Jenis data yang digunakan pada teknologi ini bergantung pada tujuan blockchain itu sendiri.
Dalam bitcoin, data blok berisikan seluruh detail transaksi, mulai dari jumlah koin, pengirim, hingga penerima. Blockchain adalah teknologi baru yang dikembangkan untuk sistem penyimpanan data digital.
Teknologi ini terhubung melalui kriptografi dan penggunaannya sendiri tak bisa lepas dari mata uang Bitcoin dan Cryptocurrency.
Kendati dianggap teknologi modern, ide awal blockchain sendiri sudah dicetuskan oleh Scott dalam jurnalnya yang berjudul Journal of Cryptography: How to Time-Stamp a Digital Document sejak tahun 1991.
Cara Kerja Blockchain
Blockchain dimulai saat sebuah blok menerima informasi baru. Sistem blockchain terdiri atas transaksi dan blok yang berisikan rangkaian hash kriptografi dan hash blok sebelumnya hingga membentuk jaringan.
Baca Juga: BRI Ventures Tanam Investasi di YGG SEA, Perusahaan Game Berbasis Blockchain
Blockchain bekerja dengan mencatat informasi yang tidak bisa diubah. Agar blok tersebut ditambahkan ke blockchain, ada empat hal yang harus ada. Pertama, harus ada transaksi yang terjadi. Transaksi ini kemudian harus diverifikasi dan disimpan ke dalam blok.
Berita Terkait
-
Diunduh 9 Juta Kali, Pintu Terus Dorong Akses Kripto untuk Semua
-
Perusahaan Fintech Asal Singapura Luncurkan Platform Blockchain Berbasis Teknologi ZKsync
-
Perusahan Blockchain RI-Thailand Kerja Sama Kembangkan Sistem Pembayaran Lintas Negara
-
Plume Umumkan Penutupan Pendanaan Seri A Sebesar 20 Juta Dolar AS
-
Indonesia Disebut Surga Baru untuk Teknologi Blockchain di Asia Tenggara
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura