Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 05 Januari 2022 | 14:56 WIB
Jembatan apung yang menghubungkan Kecamatan Batujajar dengan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat yang ambruk pada Minggu (2/1/2022). [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memaparkan penyebab utama ambruknya jembatan apung di Batujajar-Cihampelas alias Jembalas.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan pada DPUTR Bandung Barat Aan Sopian mengungkapkan, penyebab utama ambruknya jembatan apung yang berada di perairan Waduk Saguling itu dikarenakan adanya ada pergeseran pada konstruksi yang mengakibatkan kayu penyangga jembatan patah.

"Penyebab utama insiden tersebut adalah jembatan dibangun pada saat debit air kecil. (Kemudian saat) Kondisi pada saat kejadian debit air naik cukup besar, sehingga ada pergeseran pada konstruksi yang mengakibatkan kayu penyangga jembatan patah," ungkap Aan saat dihubungi Suara.com pada Rabu (6/1/2022).

Seperti diketahui, jabatan apung yang menghubungkan dua kecamatan di Bandung Barat tersebut ambruk pada Minggu (2/1/2022).

Baca Juga: Bandung Barat Nihil Kasus Aktif COVID-19

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, meskipun sempat ada sepeda motor yang terperosok.

Aan mengatakan, sesuai tugas pokok dan fungsi, pihaknya langsung melakukan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan imbas dari peristiwa ambruknya jembatan tersebut.

"Kemudian kita juga melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait," ucap Aan.

Sebelumnya, pengelola Jembalas Cecep Sumanta mengungkapkan, jembatan tersebut ambruk setelah drum yang menjadi penyangganya terbalik akibat angin kencang, sehingga menyebabkan sebagian jembatan patah.

"Itu yang patah kebetulan hanya bagian pinggir saja dengan panjang sekitar 4 meter, ruas yang lainnya masih aman," ungkap Cecep.

Baca Juga: Kadis PU Sumsel Beri 6 Solusi Banjir Palembang, Warganet; Sumur Serapan Mirip Jakarta

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More