Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 06 Januari 2022 | 15:00 WIB
Salma Mahesa (15 tahun), warga Kampung Bojong Kidul RT 01/04 Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. [Sukabumiupdate.com/Istimewa]

SuaraJabar.id - Seorang gadis berusia 15 tahun bernama Salma Mahesa hilang kontak dengan keluarganya sejak 26 November 2021 lalu.

Salma remaja putri asal Kampung Bojong Kidul RT 01/04 Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Saat ini, polisi masih terus mendalami kasus hilangnya Salma.

Dari keterangan polisi, ibu Salma yakni Susilawati (43) mengatakan Salma bersifat pendiam dan cenderung marah apabila ada keinginan yang dimintanya tidak terpenuhi. Sebelum pergi, Salma sempat minta bekerja dan rambutnya di-smoothing.

"Namun oleh ibu kandungnya keinginan bekerja itu dilarang karena korban masih kecil. Keinginan smoothing rambut pun tak dipenuhi ibunya karena belum ada uang," ujar Kepala Kepolisian Sektor Cikembar Ajun Komisaris Polisi Ridwan Ishak, Kamis (6/1/2022).

Baca Juga: Gadis 17 Tahun Bunuh Diri Setelah Fotonya Dicatut dan Jadi Korban Pemerasan

Lanjut AKP Ridwan, ibu kandung Salma mengungkapkan anaknya tidak memiliki banyak teman karena karakternya yang pendiam. Tetapi, Salma cukup sering, bahkan tidak bisa lepas dari handphone. Ibunya menduga, anaknya tersebut punya banyak teman di dunia maya atau media sosial. Saat Salma pergi pun ibunya melihat korban memainkan handphone.

"(Karena sebelum pergi memainkan handphone), diduga korban janjian atau ada yang menjemput," ujar AKP Ridwan.

"Namun perihal siapa yang menjemput, belum diketahui karena ketika handphone korban mau dicek dan dilihat oleh ibunya, korban malah sedikit marah."

Keluarga mengungkap ini bukan kejadian yang pertama. Sebelumnya, Salma juga pernah pergi meninggalkan rumah selama kurang lebih sepekan.

Saat itu, dia kembali ke rumah dalam keadaan sehat. Tetapi saat ibunya bertanya ke mana dan bersama siapa selama sepekan, korban hanya menjawab singkat dan tak menjelaskan secara rinci apa yang dilakukannya.

Baca Juga: 19 Hari Hilang, Paman Annisa Yakin Keponakannya Dibawa Seseorang

"Korban hanya menjawab singkat bahwa dia bersama temannya ada di rumah temannya yang lain di Cicurug, tanpa dijelaskan di mana rumah temannya yang di Cicurug itu," ujar AKP Ridwan.

Ketika meninggalkan rumahnya pada Jumat, 26 November 2021, Salma pergi dengan membawa handphone-nya. Keluarga sempat menghubungi nomor kontak Salma dan sempat dibalasnya lewat pesan WhatsApp.

Namun ketika keluarga bertanya keberadaan dia, nomor Salma tidak menjawab dan malah nomor keluarganya pun diblokir.

Kekinian, polisi terus mendalami kasus hilangnya Salma dengan memeriksa keluarga atau teman dekat korban dan mencari ke tempat diduga korban singgah. Termasuk mengecek nomor handphone Salma yang diduga masih aktif.

Sebelumnya diberitakan, Salma sempat pamit akan ke rumah bibinya yang masih satu RT dengan rumah mereka tinggal. Saat itu, sekira pukul 20.00 WIB, Salma pamit ke orang tuanya akan ke rumah bibi. Namun pukul 21.00 WIB, sang ayah mulai khawatir.

"Ayah pun rencananya mau jemput Salma. Tapi setelah di rumah bibi, Salma tidak ada, bahkan kata bibi dia tidak pernah datang ke rumahnya," kata Siska, kakak salma, Senin (4/1/2022).

Tak ada yang tahu ke mana Salma pergi. Tetapi, Siska menyebut, adiknya yang tak melanjutkan pendidikan dan belum bekerja usai lulus sekolah dasar atau SD, sempat ingin menikah dengan pacarnya.

Itu dikatakan Salma kepada orang tuanya, sekira dua pekan sejak dinyatakan hilang pada 26 November 2021.

"Oleh orang tua dibolehkan kalau ada laki-laki yang mau tanggung jawab," ucap Siska.

Tak lama dari itu, keluarga pacar Salma pun datang ke rumah untuk membahas rencana pernikahan.

"Selang beberapa hari, kata Salma nikahnya tidak jadi. Bilangnya sudah putus," imbuh Siska.

Load More